Empat Pelajar Diamankan Saat Hendak Ikut Demo Buruh di Gedung DPR, Digiring ke Polda Metro Jaya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Empat pelajar diamankan oleh aparat kepolisian saat hendak bergabung dalam aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Berdasarkan pantauan Tribunnews pukul 11.30 WIB, ratusan massa buruh dari berbagai elemen mulai berdatangan dan melakukan longmarch dari depan Gedung TVRI menuju Jalan Gatot Subroto, mengarah ke Gedung DPR RI.

Di tengah kerumunan massa, terlihat tiga pelajar mengenakan pakaian bebas namun rapi. 

Gerak-gerik mereka yang tampak ragu-ragu menarik perhatian petugas kepolisian. 

Seorang polisi berpangkat Bripda kemudian menghampiri dan meminta keterangan singkat dari ketiganya terkait tujuan mereka mengikuti aksi tersebut.

Tak lama setelah itu, ketiga pelajar tersebut digiring menjauh dari lokasi aksi dan dibawa ke Polda Metro Jaya. 

“Langsung diamankan ke Polda,” ujar salah satu petugas di lokasi.

Sebelumnya, seorang pelajar lain juga diamankan di sekitar lokasi demonstrasi. 

Ia tampak mengenakan seragam sekolah yang dilapisi jaket abu-abu. 

Tiga petugas langsung menggiring pelajar tersebut dari kerumunan.

Baca juga: Legislator Ahmad Irawan Tak Khawatir Ada Demo Buruh, Tetap Berkantor di Kompleks Parlemen

Hingga siang hari, aparat kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi aksi dan melakukan penyisiran terhadap massa yang diduga merupakan pelajar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, menyampaikan bahwa sejak pagi hari, sebanyak 120 pelajar dari berbagai daerah telah diamankan saat hendak menuju kompleks parlemen. 

Mereka diduga akan ikut serta dalam aksi buruh di depan Gedung DPR/MPR RI.

“Kami menyayangkan hal ini masih terjadi. Sekitar pukul 08.30 WIB, ada laporan bahwa 120 pelajar dicegah dan diamankan oleh anggota karena hendak menuju ke Gedung DPR/MPR RI untuk ikut aksi penyampaian pendapat,” ujar Ade di depan gerbang utama DPR/MPR.

Menurut hasil interogasi, para pelajar tersebut mengaku mendapatkan informasi mengenai aksi dari media sosial dan terprovokasi untuk ikut serta.