Selasa, 2 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Khofifah Terkejut Gedung Grahadi Dibakar, Padahal 30 Menit Sebelumnya Duduk Bareng Mahasiswa

Khofifah duduk bareng mahasiswa, 30 menit kemudian Grahadi terbakar. Gubernur Jatim kaget, suasana berubah cepat jadi rusuh.

Penulis: Igman Ibrahim
Surya.co.id/Dok. Pemprov Jatim
PEMBAKARAN GEDUNG GRAHADI — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (30/8/2025) malam. Tak lama setelah pertemuan, gedung berstatus cagar budaya itu dibakar oleh orang tak dikenal menggunakan molotov. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terkejut atas insiden pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK) ke Gedung Negara Grahadi, Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

Menurutnya, hanya sekitar 30 menit sebelum kejadian, ia bersama Pangdam V/Brawijaya masih berdialog langsung dengan perwakilan mahasiswa yang menggelar aksi di depan gedung tersebut.

“Kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga, padahal kira-kira 30 menit sebelumnya saya bersama Pangdam menemui perwakilan yang aksi. Kita pun duduk di jalan bersama-sama,” ujar Khofifah di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Sempat Duduk Bareng dan Dialog

Khofifah menjelaskan bahwa tuntutan mahasiswa saat itu hanya terkait pemulangan rekan-rekan mereka yang ditahan di Poltabes Surabaya.

Ia bahkan melakukan panggilan langsung kepada Kapolda Jawa Timur di hadapan mahasiswa untuk memastikan permintaan tersebut ditindaklanjuti.

“Saya tanya mereka menuntut apa, oh kawan-kawannya yang sedang ditahan di Poltabes supaya dikeluarkan.

Saya pun bertelpon dengan Pak Kapolda di depan mereka. Kemudian perwakilan mereka ingin jadi saksi, ayo bersama-sama ke Poltabes,” ungkapnya.

Gubernur bersama Pangdam dan perwakilan mahasiswa kemudian menuju Poltabes Surabaya untuk memastikan para pelajar yang ditahan bisa segera dipulangkan.

Baca juga: Pesan Sultan HB X untuk Pemerintah soal Aksi Unjuk Rasa

Menurut Khofifah, sebagian besar dari mereka berusia 15–16 tahun dan masih duduk di bangku SMP dan SMA.

“Jadi yang malam itu sampai dini hari, ya sampai setengah 2, yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan,” tambahnya.

Penanganan Korban dan Langkah Pemerintah

Khofifah memastikan bahwa korban luka-luka dalam aksi unjuk rasa telah mendapatkan perawatan penuh. Dua orang dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan dua lainnya di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Biaya perawatan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Semua insyaallah dalam keadaan baik,” ucapnya.

Ia juga menyebut bahwa pihak kepolisian telah memasang garis polisi di area Grahadi yang terdampak pelemparan molotov. Langkah ini dilakukan untuk mendukung proses identifikasi kerusakan sesuai prosedur hukum.

“Tadi malam kita minta disekat ya bagian kanan Grahadi dan kiri Grahadi. Harapannya, police line yang dipasang oleh Poltabes Surabaya dan proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa teridentifikasi,” jelasnya.

Kronologi Kericuhan di Grahadi

GEDUNG GRAHADI DIBAKAR - Aksi massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi, Suranaya, semakin tak terkendali, Sabtu (30/8/2025). Massa membakar Gedung Negara Grahadi, tepatnya di sisi barat tempat ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Tim
GEDUNG GRAHADI DIBAKAR - Aksi massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi, Suranaya, semakin tak terkendali, Sabtu (30/8/2025). Massa membakar Gedung Negara Grahadi, tepatnya di sisi barat tempat ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Tim (Surya.co.id/Fatimatuz Zahro)

Kericuhan besar terjadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu malam (30/8/2025), saat massa membakar bagian gedung yang menjadi rumah dinas resmi Gubernur Jawa Timur. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan