Apresiasi Aparat dan Perlindungan Sipil, Strategi Jaga Keadilan di Tengah Krisis
Langkah Presiden apresiasi aparat cedera dan perlindungan sipil jadi strategi jaga keadilan di tengah krisis.
Editor:
Content Writer
Implikasi Politik dan Sosial
Langkah memberi penghargaan kepada polisi juga punya makna politik. Presiden ingin menegaskan bahwa negara tetap kuat dan aparat tidak boleh mundur. Namun di sisi lain, keadilan sosial harus tetap dijaga.
Jika hanya aparat yang mendapat apresiasi, bisa muncul persepsi ketimpangan: seolah-olah negara lebih melindungi alatnya dibanding rakyatnya sendiri. Persepsi semacam ini berbahaya karena bisa memperlebar jurang ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah.
Untuk itu, kebijakan ini perlu diimbangi dengan komunikasi publik yang tepat. Pemerintah harus menegaskan bahwa penghargaan kepada polisi tidak mengurangi perhatian terhadap korban sipil. Bahkan, idealnya kedua sisi ini diposisikan sebagai bagian dari satu paket kebijakan: kenaikan pangkat untuk aparat sekaligus kompensasi dan perlindungan bagi masyarakat sipil yang terdampak.
Penghargaan untuk aparat sebaiknya tidak hanya berbentuk kenaikan pangkat, tetapi juga rehabilitasi kesehatan jangka panjang, dukungan psikologis, serta pelatihan keterampilan bagi mereka yang tidak bisa lagi bertugas. Ini akan memastikan mereka tetap bisa berkontribusi bagi negara meski dalam kapasitas berbeda.
Pemerintah di sisi lain juga harus memperkuat komunikasi publik. Penekanan harus jelas: negara hadir untuk semua. Narasi ini penting agar masyarakat melihat kebijakan Presiden bukan sekadar melindungi aparat, tetapi juga melindungi warganya.
Hanya dengan cara itu, negara bisa membuktikan bahwa ia hadir secara adil, menjaga aparat sekaligus melindungi rakyat. Pada titik inilah, penghargaan untuk polisi cedera tidak hanya menjadi suntikan moral, tetapi juga bagian dari komitmen yang lebih luas: memastikan keadilan sosial bagi semua.
Baca juga: Prabowo Bertemu Tokoh Lintas Agama, Soroti Isu Korupsi hingga UU Perampasan Aset
Wamenkomdigi Nezar Patria: Penutupan Fitur Live TikTok Bukan Instruksi Pemerintah |
![]() |
---|
Remaja Putus Sekolah Pimpin Dua Rekannya Bawa Bom Molotov Saat Aksi di DPRD Solo, Ini Motifnya |
![]() |
---|
Media Asing Sorot 20 Orang Hilang Imbas Demo Sepekan Terakhir, Berawal dari Protes Gaji Anggota DPR |
![]() |
---|
Kesaksian Keluarga Abay, Staf DPRD Makassar Tewas Akibat Kebakaran, Prabowo Berencana ke Rumah Duka |
![]() |
---|
Menteri PU Temui Seskab Teddy, Bahas Perbaikan Fasilitas Umum yang Rusak usai Unjukrasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.