Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Perwakilan Mahasiswa Minta Pimpinan DPR RI Telepon Kapolri: Bebaskan Kawan Kami
HMI DIPO meminta kepada pimpinan DPR RI untuk melakukan panggilan telepon ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) DIPO meminta kepada pimpinan DPR RI untuk melakukan panggilan telepon ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Permintaan itu disampaikan saat beberapa organisasi mahasiswa dari beberapa kampus menemui pimpinan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Pimpinan DPR RI yang menemui perwakilan mahasiswa tersebut yakni Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal.
"Izin Pak Prof Dasco, Kang Saan, Kang Cucun segera telpon Kapolri sampaikan permintaan kami, kami semua di sini sepakat, semua sepakat ya kawan-kawan, sepakat," kata seorang perwakilan mahasiswa dari HMI DIPO, Abdul Hakim.
"Sampaikan bahwasanya bebaskan kawan kawan kami, seluruh indonesia lepaskan, kita ini bukan tebusan, kita ini bukan pemberontak, kita ini menyampaikan aspirasi masyarakat dengan benar," sambungnya.
Baca juga: Sosok Ferry Irwandi Viral Bicara Dalang Demo: Eks Anak Buah Sri Mulyani, Pernah Tantang Dukun Santet
Menurutnya, apa yang dilakukan massa aksi termasuk mahasiswa dalam demonstrasi yang terjadi sepekan ini bukanlah untuk melakukan perusakan.
Dia meminta kepada aparat penegak hukum untuk melihat secara cermat siapa dalang dari upaya perusakan hingga pembakaran fasilitas-fasilitas publik.
"Kita tidak ada melakukan perusakan, pembakaran, tidak ada, silakan dicek di seluruh Indonesia tidak ada," kata dia.
"Sehingga sekali lagi dengan hormat sekali lagi dengan hormat detik ini juga segera telepon Kapolri segera bebaskan kawan-kawan kami yang ditangkap, baru kita jalankan kembali forum ini," tegas Abdul Hakim.
Baca juga: Direktur Lokataru Ditangkap, Unggahan yang Bikin Delpedro Jadi Tersangka: Disebut Ada Hasutan Demo
Hanya saja permintaan tersebut tidak langsung dipenuhi, pimpinan DPR RI terlihat tidak ada satupun yang menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Aksi demonstrasi besar-besaran ini terjadi setelah adanya serangkaian peristiwa.
Di DPR, sejumlah kebijakan dinilai menjadi pemicu, mulai dari gaji hingga tunjangan anggota dewan yang dinilai timpang dengan pendapatan masyarakat pada umumnya.
Aksi yang sudah meluas ke berbagai wilayah di Indonesia itu juga menyisakan kisah kelam, mulai dari bangunan rusak, fasilitas umum yang hancur dibakar, penangkapan ribuan massa aksi dan mahasiswa hingga korban meninggal dunia.
Di wilayah hukum Polda Metro Jaya sendiri total ada 1.240 orang diamankan, terdiri atas 611 orang dewasa dan 629 anak-anak.
Jumlah itu diperoleh dari tiga pelaksanaan pengamanan, 357 orang pada 25 Agustus, 814 orang pada 28–29 Agustus, serta 69 orang pada 31 Agustus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.