Senin, 8 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

H-1 Deadline 17+8 Tuntutan Rakyat: BEM se-UI Siapkan Aksi, DPR Sudah Temui Perwakilan Mahasiswa

Menjelang deadline 17+8 Tuntutan Rakyat, BEM se-UI akan menggelar aksi dalam waktu dekat.

Tribunnews/Jeprima
AKSI UNJUK RASA - Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025). Demo tersebut berakhir ricuh, Masa nampak melempari petugas yang berjaga menggunakan bambu hingga batu serta merusak merusak sejumlah fasilitas yang ada di lokasi. Menjelang deadline 17+8 Tuntutan Rakyat pada Jumat (5/9/2025), BEM se-UI akan menggelar aksi dalam waktu dekat. 

Beberapa elemen aktivis mahasiswa yang terlihat hadir adalah BEM UI, BEM Trisakti, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Dalam kesempatan itu, sejumlah tuntutan dibacakan oleh perwakilan mahasiswa.

Di antaranya adalah pembentukan tim independen atas tewasnya warga sipil, termasuk pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, selama gelombang demonstrasi di bulan Agustus 2025.

Mereka juga mendesak percepatan pemnbahasan RUU Perampasan Aset.

Tak hanya itu, perwakilan mahasiswa juga menyinggung sikap apatis anggota DPR RI terhadap rakyat di tengah sulitnya ekonomi.

"Ada wakil rakyat yang justru tunjangannya dinaikkan, simbolisasi joget-joget. Bapak, Ibu, seakan-akan melupakan kami yang seharusnya diwakilkan setiap pertemuan rapatnya," kata perwakilan mahasiswa.

Baca juga: 2 Hari Andika Siswa SMK Hilang usai Ikut Demo di DPR, Diduga Jadi Korban Kekerasan, Kini Meninggal

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan HMI DIPO, Abdul Hakim, meminta agar pimpinan DPR RI yang hadir agar menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Mereka ingin agar pimpinan DPR RI membantu dalam membebaskan pendemo di berbagai wilayah Indonesia yang ditahan.

"Izin Pak Prof Dasco, Kang Saan, Kang Cucun segera telepon Kapolri sampaikan permintaan kami, kami semua di sini sepakat, semua sepakat ya kawan-kawan, sepakat," ujar Abdul Hakim.

"Sampaikan bahwasanya bebaskan kawan kawan kami, seluruh indonesia lepaskan, kita ini bukan tebusan, kita ini bukan pemberontak, kita ini menyampaikan aspirasi masyarakat dengan benar," sambungnya.

Setelah mendengar tuntutan dan aspirasi dari perwakilan mahasiswa, Dasco pun menyampaikan permintaan maaf.

Ia mengakui, selama ini anggota DPR RI kurang dan banyak melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.

Dasco pun berjanji, pihaknya akan melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja DPR RI.

"Selaku Pimpinan DPR kami menyatakan permohonan maaf atas kekeliruan serta kekurangan kami sebagai wakil rakyat dalam menjalankan tugas dan fungsi mewakili aspirasi rakyat yang selama ini menjadi tanggung jawab kami," ungkap Dasco.

"Evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh dan akan dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," lanjutnya.

Komnas HAM Rilis Jumlah Korban

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan