Selasa, 9 September 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Mahfud MD Sebut Nadiem Makarim Bersih Korupsi, tapi soal Chromebook Tetap Keliru

Mahfud MD menyebut Nadiem Makarim termasuk orang yang bersih korupsi namun tetap salah tentang Chromebook, kenapa?

Dok. Kejaksaan Agung
KORUPSI LAPTOP CHROMEBOOK — Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menahan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan usai pemeriksaan di Gedung Kejagung, Jakata, Kamis (4/9/2025), terkait dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook dalam Program Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek 2019–2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Koordinat Bidang Politik, Hukum, dan Kemananan, Mahfud MD menilai kinerja Nadiem Makarim selama menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dulu.

Mahfud MD menyebut Nadiem Makarim termasuk orang yang memiliki integritas tinggi, namun salah menempatkan mantan bos GoJek tersebut menjadi Menteri Pendidikan.

Pasalnya, Nadiem Makarim tak ahli dalam bidang pendidikan.

Bahkan Mahfud MD menerangkan Nadiem Makarim tak pernah sekalipun mendatangi perguruan tinggi untuk melakukan sosialisasi program pemerintah selama menjabat sebagai menteri.

Mahfud MD pun menilai Nadiem Makarim tak mengerti birokrasi pemerintah.

Pengamat politik berusia 68 tahun itu yakin Nadiem Makarim bersih dari korupsi.

"Dia bersih (korupsi) itu iya, tapi birokrasi ndak paham dia," ucap Mahfud MD dalam podcast Terus Terang yang tayang Senin (8/9/2025).

Meski bersih, Mahfud MD tetap dengan tegas menyebut Nadiem Makarim tetap keliru alias bersalah dalam kasus Chromebook.

"Tetapi dalam kasus ini, sekarang jadi tersangka itu memang sebersih apapun tetap keliru," jelas Mahfud MD.

"Karena sebelum dilantik sebagai menteri, dia sudah berbicara tentang itu di sebuah grup WA yang sekarang ada di tangan Kejaksaan Agung," lanjutnya.

Baca juga: Dalih Hotman Paris Bawa Kasus Chromebook Nadiem ke Prabowo: 25 Tahun Jadi Klienku, Tapi Istana Tolak

Bahkan Mahfud MD menyoroti sapaan 'Mas Menteri' sudah digunakan dalam grup tersebut meski Nadiem Makarim belum dilantik menjadi Mendikbud.

"Untuk kerja sama Chromebook sama Google ini, dan bahkan di situ katanya Nadiem sudah disebut Mas Menteri di dalam grup sebelum jadi Menteri sudah disebut Mas Menteri oleh calon Staf Khususnya," ungkap Mahfud MD.

Mahfud MD pun menerangkan keanehan kebijakan Chromebook yang disepakati Nadiem Makarim dengan Google.

"Berarti sudah ada bayangan ke situ. Padahal Chromebook itu ketika diajukan ke Menteri sebelumnya, Pak Muhadjir tidak direspons artinya ditolak. Kenapa? Karena Chromebook itu sudah dipakai di Malaysia 2013 dan justru diberhentikan tahun 2019 karena dianggap tidak bermanfaat, malah di kita diteruskan," jelas Mahfud MD heran.

Grup dan sikap Nadiem tersebut membuat dirinya terindikasi Means Rea.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan