Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diduga Libatkan Oknum Prajurit TNI, Sosiolog: Bukan Mustahil
Kejahatan tidak selalu terkait dengan strata sosial tertentu, motif atau faktor pendorongnya bisa berbeda-beda. Bukan mustahil terkait masalah hidup..
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
willy Widianto
Terkait keterlibatan dugaan oknum prajurit dibenarkan oleh Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto. Menurut Donny, terhadap oknum prajurit itu masih dilakukan pemeriksaan oleh Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) Jaya hingga Kamis (11/9/2025).
Pemeriksaan tersebut setidaknya telah berlangsung sejak Rabu (10/9/2025) kemarin. "Masih terus dilanjutkan dan dilakukan pendalaman," kata Donny saat dihubungi Tribunnews.com.
Namun ia belum menjawab lebih lanjut sejumlah pertanyaan terkait jumlah maupun pangkat prajurit yang diperiksa. Dia juga tidak menjawab pertanyaan terkait status prajurit tersebut apakah sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum, ataupun ditahan atau tidak.
Baca juga: Ini Kemiripan Kasus Kematian Arya Daru dan Kacab Bank BUMN: Ponsel Hilang, Lilitan Lakban dan CCTV
Jenazah Kepala Kantor Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN ditemukan di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025). Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, mengatakan jasad korban ditemukan di area semak-semak persawahan Kampung Karangsambung, Kecamatan Serang Baru oleh pengembala sapi pada pukul 05.30 WIB.
Menurut Hotma, jasad tersebut ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat, serta mata tertutup lakban hitam.
Saat awal ditemukan tidak terdapat identitas korban. Namun, belakangan diketahui bahwa korban berinisial IP yang merupakan Kepala KCP Bank BUMN. Empat terduga pelaku penculikan IP, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat kemudian ditangkap polisi.
Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, membenarkan penangkapan tersebut. Para pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan RW, ditangkap Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Tiga pelaku, yakni AT, RS dan RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Pada perkembangannya Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim menyampaikan kasus ini terbagi menjadi empat klaster. "Pertama klaster aktor intelektual, kedua klaster yang membuntuti, ketiga klaster yang menculik," ucapnya.
Baca juga: Misteri HP Milik Kacab Bank BUMN: Punya 2, tapi Hanya 1 yang Ditemukan saat Jasad Korban Dievakuasi
"Kemudian keempat klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang (jasad) korban," tambah Abdul Rahim.
Abdul Rahim memastikan saat ini sudah ada 15 orang yang ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka. Namun inisial seluruh tersangka dan peran masih belum bisa disampaikan kepada publik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.