Selasa, 28 Oktober 2025

Bamsoet Yakin Mobil Nasional Terwujud dalam 3 Tahun Pemerintahan Prabowo

Bamsoet dukung target Presiden Prabowo untuk memproduksi mobil nasional dalam tiga tahun, menyebutnya sebagai tonggak kemandirian industri otomotif.

Editor: Content Writer
Istimewa
PROYEK MOBIL NASIONAL - Ketua Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, mendukung penuh dan yakin langkah Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mampu memproduksi mobil nasional dalam waktu tiga tahun mendatang bakal terwujud. 

Ringkasan Berita:
  • Bambang Soesatyo mendukung target Presiden Prabowo mewujudkan mobil nasional dalam 3 tahun.
  • Mobil nasional dinilai penting untuk kemandirian industri dan simbol kedaulatan ekonomi.
  • Indonesia sudah punya modal SDM, cadangan nikel besar, serta pengalaman produksi lokal seperti Maung.

 

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, mendukung penuh dan yakin langkah Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mampu memproduksi mobil nasional dalam waktu tiga tahun mendatang bakal terwujud.

Target tersebut bukan sekadar ambisi politik, melainkan tonggak penting dalam sejarah industrialisasi otomotif nasional yang selama ini didominasi oleh merek-merek asing.

Visi mobil nasional selaras dengan upaya pemerintah memperkuat kemandirian ekonomi berbasis industri manufaktur. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, sepanjang tahun 2024 penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri mencapai lebih dari 960 ribu unit, sementara ekspor tembus 520 ribu unit.

Angka itu menempatkan Indonesia sebagai produsen otomotif terbesar di Asia Tenggara, namun ironisnya Indonesia belum memiliki satupun mobil nasional.

"Rencana besar ini harus dibaca sebagai momentum kebangkitan industri otomotif Indonesia yang sesungguhnya, karena kita sudah memulainya dengan karya anak bangsa di PINDAD seperti mobil Maung dan Garuda. Setelah puluhan tahun menjadi pasar dan perakit kendaraan dari luar negeri, sudah saatnya Indonesia melahirkan mobil nasional yang benar-benar lahir dari rancangan, teknologi, dan sumber daya manusia bangsa sendiri," ujar Bamsoet yang juga pemakai mobil nasional Maung 4x4 Generasi ke-2 produksi PINDAD di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Ia menjelaskan, arah pengembangan mobil nasional harus berpijak pada tren masa depan, yaitu elektrifikasi dan digitalisasi otomotif. Dunia tengah bergerak menuju kendaraan listrik, dan Indonesia memiliki keunggulan komparatif karena menguasai cadangan nikel terbesar di dunia.

Selain menciptakan produk kebanggaan bangsa, proyek mobil nasional juga berpotensi besar menyerap tenaga kerja baru. Kementerian Perindustrian memperkirakan, setiap satu pabrik otomotif besar bisa menyerap hingga 10 ribu pekerja langsung, dan lebih dari 50 ribu tenaga kerja tidak langsung di sektor komponen, logistik, dan servis.

Baca juga: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Bamsoet: Tak Ada Hambatan Politik

“Jika kita kembangkan mobil listrik nasional dengan basis sumber daya alam kita sendiri, nilai tambahnya luar biasa besar. Inilah saatnya kita membalik posisi dari konsumen menjadi produsen,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengingatkan agar proyek mobil nasional tidak terjebak pada romantisme masa lalu atau sekadar euforia politik.

Karenanya, proyek mobil nasional harus ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga memiliki kepastian hukum, dukungan fiskal, dan pengawasan lintas kementerian. 

“Mobil nasional adalah simbol kedaulatan ekonomi bangsa. Kita ingin mobil nasional ini benar-benar bisa diproduksi massal dan diterima pasar. Bukan hanya dipamerkan di peresmian pabrik,” jelas Bamsoet.

Bamsoet pun mencontohkan, berbagai negara di Asia berhasil mengembangkan mobil nasionalnya melalui strategi jangka panjang dan kemauan politik yang kuat.

Jepang, misalnya, memulai industri otomotifnya pasca Perang Dunia II dengan dukungan penuh pemerintah terhadap perusahaan lokal seperti Toyota, Honda, dan Nissan.

Dalam dua dekade, Jepang berubah dari negara pengimpor menjadi eksportir mobil terbesar di dunia, dan kini mendominasi pasar global dengan reputasi efisiensi serta ketangguhan teknologi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved