Selasa, 28 Oktober 2025

Seputar Polri

Keterbatasan Bukan Halangan, Bripda Fatia Wujudkan Mimpi Jadi Polwan

Seorang penyandang disabilitas yang dilantik sebagai anggota Polri, menandai babak baru dalam sejarah perekrutan yang lebih setara dan berkeadilan.

Editor: Content Writer
Tangkapan Layar YouTube Divisi Humas Polri
POLWAN INSPIRATIF - Bripda Fatia Azzahra, S.Psi., salah satu penyandang disabilitas Polri mengatakan bahwa keterbatasan fisik bukan berarti tidak bisa mewujudkan mimpi apalagi mengabdikan diri menjadi anggota Kepolisian. Ia pun berhasil melewati seleksi penerimaan Bintara Polri jalur penyandang disabilitas di Polda Bangka Belitung. 

TRIBUNNEWS.COM - Suara bergetar itu terdengar penuh rasa syukur dan bangga. Ia bukan sekadar bercerita tentang pencapaian pribadi, tetapi tentang sebuah langkah besar menuju inklusivitas di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Seorang penyandang disabilitas baru saja resmi dilantik sebagai anggota Polri, menandai babak baru dalam sejarah perekrutan yang lebih setara dan berkeadilan.

“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri atas kesempatan besar ini. Bagi kami, kaum disabilitas, memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk berkontribusi menjadi anggota Polri,” ujar Bripda Fatia dengan nada penuh haru.

Perjalanan itu tidak mudah. Sejak kecil, ia sudah menyimpan mimpi mengenakan seragam kebanggaan Polri.

“Waktu TK, saya pernah memakai baju polisi. Saat itu saya merasa bisa, meski di sisi lain saya sadar memiliki keterbatasan,” kenangnya. Namun, semangatnya tidak padam. Ia terus memupuk keyakinan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berbakti kepada negeri.

Kesempatan itu datang ketika Polri membuka rekrutmen inklusif bagi penyandang disabilitas. Dengan tekad kuat, ia mengikuti seluruh tahapan seleksi hingga akhirnya diterima dan menjalani pendidikan selama lima bulan di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan).

Baca juga: Kisah Bripda Novita Fajrin, Polwan Disabilitas yang Menang Melawan Keterbatasan

“Saya merasa bahagia dan bangga karena bisa mengikuti pendidikan dengan baik, menyesuaikan diri dengan rekan-rekan lain, dan melewati semua proses tanpa kendala,” tutur Bripda Fatia. Dukungan dari lingkungan pendidikan dan kebijakan inklusif dari Polri menjadi kunci keberhasilannya.

Puncak kebahagiaan tiba pada 18 Desember 2024 yang merupakan hari pelantikannya sebagai anggota Polri. Momen itu menjadi kenangan yang tak terlupakan. 

“Saya melihat langsung tangisan bahagia kedua orang tua saya. Tangisan itu membuat saya semakin semangat dan tidak putus asa,” tuturnya lirih.

Kini, ia siap mengemban tugas dengan sepenuh hati. “Semoga kami bisa menjadi Polri yang melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat,” katanya menutup dengan rasa terima kasih mendalam kepada Kapolri atas kebijakan yang membuka ruang bagi kaum disabilitas.

Kisah ini bukan sekadar tentang satu individu yang berhasil meraih cita-citanya, tetapi tentang harapan baru bagi ribuan penyandang disabilitas lain di seluruh Indonesia. Bahwa kesempatan yang sama, jika diberikan dengan keadilan dan empati, mampu melahirkan kekuatan baru bagi bangsa.

Baca juga: Penuh Kepedulian, AKP Wahyudi Kunjungi dan Beri Bantuan untuk Anak Yatim Disabilitas di Kranji

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved