KPK Sebut Sidang Perdana Penyuap Bupati Koltim Digelar Rabu Pekan Ini
Sidang perdana kasus dugaan suap terkait pembangunan RSUD Kolaka Timur (Koltim) akan segera bergulir.
Ringkasan Berita:
- Sidang perdana kasus suap RSUD Koltim digelar Rabu, 29 Oktober 2025 di Pengadilan Tipikor PN Kendari.
- Agenda sidang: pembacaan surat dakwaan terhadap Arif Rahman (AR) dan Deddy Karnady (DK).
- AR dan DK adalah pihak swasta, diduga penyuap Bupati nonaktif Koltim Abdul Azis (ABZ).
- KPK telah memindahkan keduanya dari Jakarta ke Rutan Kelas IIA Kendari dengan pengawalan ketat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan sidang perdana kasus dugaan suap terkait pembangunan RSUD Kolaka Timur (Koltim) akan segera bergulir.
Kolaka Timur adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang resmi berdiri pada 11 Januari 2013 melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013.
Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Kolaka dan menjadikan Tirawuta sebagai ibu kotanya.
Terdakwa Arif Rahman (AR) dan Deddy Karnady (DK), yang merupakan pihak swasta penyuap Bupati nonaktif Koltim, Abdul Azis, akan menjalani sidang pertamanya pada Rabu pekan ini.
Jaksa KPK Muhammad Albar Hanafi menyatakan, sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan akan digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025.
"Berdasarkan informasi SIPP PN Kendari, awal sidang dengan agenda pembacaan surat dakwaan pada Rabu (29/10) di Pengadilan Tipikor pada PN Kendari pukul 09.00 WITA," kata Albar Hanafi dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).
Albar menjelaskan, KPK telah merampungkan proses pelimpahan surat dakwaan dan berkas perkara terdakwa Arif Rahman dkk ke Pengadilan Tipikor Kendari.
Sebagai persiapan sidang, KPK juga telah memindahkan Arif Rahman dan terdakwa lainnya dari Jakarta ke Kendari.
"Hari ini (27/10), telah selesai dilaksanakan proses pemindahan tempat penahanan dari kedua terdakwa tersebut ke Rutan Kelas IIA Kendari," ujarnya.
Proses pemindahan ini mendapat pengawalan ketat dari Tim Jaksa dan pengawal tahanan (waltah) internal KPK.
Setibanya di Kendari, para terdakwa dijemput menggunakan mobil tahanan Kejaksaan Negeri Kendari dengan pengawalan tambahan dari personel Kejari dan Brimob Polda Sulawesi Tenggara.
"Koordinasi intensif dengan pihak Kejari Kendari maupun Polda Sulawesi Tenggara turut dilaksanakan untuk mendukung kelancaran selama proses persidangan," kata Albar.
Para terdakwa dipastikan akan dihadirkan langsung di ruang sidang.
Kasus yang menjerat Arif Rahman dan Deddy Karnady ini merupakan hasil pengembangan dari kegiatan tangkap tangan (OTT) KPK pada 7–8 Agustus 2025 lalu di Kendari, Jakarta, dan Makassar.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan lima orang tersangka.
| KPK Akan Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Sekjen DPR Indra Iskandar, Waktu Belum Ditentukan |
|
|---|
| KPK Akan Telaah Laporan Dugaan Korupsi Proyek Command Center yang Seret Ketua Bawaslu |
|
|---|
| Periksa Atase KBRI Kuala Lumpur, KPK Telusuri Aliran Uang Pemerasan Tenaga Kerja Asing |
|
|---|
| KPK Ungkap Sudah Periksa 300 Biro Travel, Harap Penyidikan Korupsi Kuota Haji Segera Rampung |
|
|---|
| Alasan Ada Keperluan Lain, Sekjen DPR Indra Iskandar Tak Penuhi Panggilan KPK |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.