Jumat, 31 Oktober 2025

Proyek Kereta Cepat

KPK Disebut Takut Usut Proyek Whoosh, Saut Situmorang: Cermin Prinsip yang Rusak Sejak Revisi UU KPK

Dari dugaan Mahfud MD bahwa KPK takut mengusut proyek Whoosh, Saut Situmorang menyebut, 9 prinsip antikorupsi sudah rusak setelah revisi UU KPK.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
KPK USUT WHOOSH - Dalam foto: Mantan pimpinan KPK Saut Situmorang saat menemani Abraham Samad yang akan diperiksa terkait kasus polemik ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) di Polda Metro Jaya, Rabu (13/8/2025). Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Saut Situmorang. menanggapi dugaan bahwa lembaga anti-rasuah tersebut takut mengusut dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh. 

Utang pembangunan Whoosh dilakukan dengan skema bunga tetap (fixed) selama 40 tahun pertama.

Perlu dicatat, bunga utang KCJB ini jauh lebih tinggi dari proposal Jepang yang pada 2015 lalu menawarkan bunga 0,1 persen per tahun.

Namun dalam perjalanannya, PT KCIC kewalahan membayar besarnya utang pokok dan bunga tersebut.

Danantara dan CDB pun kini tengah melakukan negosiasi restrukturisasi supaya cicilan lebih rendah.

Beberapa opsi muncul, salah satunya tenor utang lebih lama yakni 60 tahun.

Sebagian besar pembiayaan proyek Whoosh memang ditopang dari pinjaman CDB, ditambah penyertaan modal pemerintah lewat APBN, serta kontribusi ekuitas konsorsium BUMN Indonesia dan perusahaan China sesuai porsi sahamnya masing-masing di KCIC.

Selain itu, total investasi tersebut sudah menghitung tambahan biaya akibat pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dollar AS, di mana 60 persen tambahan biaya untuk menutup cost overrun ditutup dari utang baru.

Sisanya berasal dari patungan modal BUMN Indonesia dan pihak China yang menggarap proyek ini.

Namun, untuk bunga utang tambahan lebih tinggi, yakni di atas 3 persen per tahun.

Sementara sisa cost overrun itu ditanggung oleh kedua belah pihak, di mana 60 persen ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan 40 persen ditanggung oleh konsorsium perusahaan China yang terlibat di proyek KCJB.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved