Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
Pakar Sarankan Pihak Lain Mundur Jika Terganggu dengan Kinerja Purbaya
Pengamat Komunikasi Politik menilai Purbaya sosos menteri paling ideal di pemerintahan Prabowo
Ringkasan Berita:
- Pakar menilai pemikiran maupun sikap Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa cukup baik, meskipun memang gaya bahasanya koboi
- Sebab, di waktu yang singkat Purbaya telah membuat tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin bertambah
- Kalau ada pihak yang merasa terganggu dengan kinerja Purbaya, pihaknya menyarankan orang tersebut mundur dalam kabinet
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing, mendukung pemikiran, sikap maupun gaya bahasa Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Menurutnya, kinerja Purbaya selama berada di kabinet Presiden Prabowo Subianto cukup baik dan membuahkan hasil.
Meskipun memang gaya bahasanya koboi, nyatanya di waktu yang singkat sejak ia dilantik sebagai Menkeu pada Senin (8/9/2025) lalu, Purbaya telah membuat tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin bertambah.
Padahal, sebelumnya demo besar-besaran terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Mereka menuntut pemerintah untuk memberlakukan sejumlah kebijakan yang pro terhadap rakyat.
Pertumbuhan ekonomi yang sempat melambat pun kini mulai tumbuh sejak Purbaya menjabat.
Rakyat kembali memiliki harapan untuk memiliki hidup yang lebih baik sebagaimana proyeksi Purbaya pertumbuhan ekonomi dapat tembus 5,5 persen pada kuartal IV 2025.
Menurut Emrus, kalaupun ada pihak yang merasa terganggu dengan kinerja Purbaya, ia menyarankan orang tersebut mundur dalam kabinet.
Sebab, apa yang dilakukan Purbaya adalah perintah dari Presiden Prabowo Subianto, orang nomor satu di negeri ini.
"Saya kira masyarakat mendukung sikap Purbaya, kalaupun ada suara-suara (tidak senang) itu hanya orang-orang pengganggu."
"Tujuan Pak Prabowo dan Pak Purbaya yaitu semua untuk rakyat, yang merasa terganggu mundur saja dari jabatan, mudah banget kok. Jadi kalau tidak sejalan dengan apa yang dikatakan Pak Prabowo dan Pak Purbaya mundur saja," kata Emrus saat diwawancarai Tribunnews, Senin (27/10/2025) malam.
Baca juga: Purbaya Setuju soal Jokowi Sebut Proyek Whoosh Bukan Hanya Untung: Ada Misi Regional Development
Purbaya Menteri Ideal
Emrus menilai kehadiran Purbaya bisa diandalkan untuk menjadi motor perbaikan perekonomian nasional.
Sikap Purbaya yang ceplas-ceplos dan apa adanya dinilai justru membuat publik simpatik, karena ia berani bersikap tegas dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan kemajuan ekonomi bangsa.
Menurut Emrus, Purbaya adalah menteri paling ideal untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan ekonomi yang kuat.
Untuk itu, kata Emrus, dibutuhkan sosok-sosok seperti Purbaya ini di berbagai sektor kementerian.
"Menteri seperti Pak Purbaya ini, saya kira perlu diperbanyak lagi," ujar Emrus.
Terlebih, lanjut Emrus, arah tujuan Purbaya ini jelas, ia hanya mengabdi pada satu tuan yakni hanya kepada Presiden.
Purbaya adalah orang independen yang ahli di bidan ekonomi.
Dirinya tak terikat partai politik manapun selain menghadap kepada Presiden.
"Karena bagaimanapun partai politik punya kepentingan masing-masing. Mereka (sosok yang dipasangkan dari partai politik di pemerintahan) pasti tuan-nya dua, yaitu kepada Presiden dan kepada ketua umumnya."
"Pak Purbaya mengatakan hanya taat pada Presiden. Dia sadar betul Prabowo sebagai pemimpin satu-satunya bagi Purbaya, jadi dia tidak takut dengan siapapun," jelas Emrus.
Bisa jadi, lanjut Emrus, Purbaya memang orang yang benar-benar tuntun Tuhan melalui kewenangan Prabowo untuk mengubah nasib bangsa dan negara menjadi lebih baik.
Apalagi, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya.
"Kita bisa perbaiki ke depan soal minyak kita, seperti saat Purbaya minta bangun kilang minyak di Indonesia, bagus itu. Karena di sektor impor itu banyak korupsi itu. Kalau pertambangan kita baik, kita bisa saja seperti Dubai."
"Ini kesempatan yang baik, jangan-jangan Tuhan yang menunjuk Purbaya sebagai Menteri Keuangan, walaupun di awal sempat diragukan rakyat tapi dia ternyata pro-rakyat. Sangat positif Purbaya," ungkap Emrus.
Purbaya Bicara Data
Dalam sebuah momen di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025), Purbaya menunjukkan indeks kepercayaan masyarakat kepada pemerintah justru meningkat berdasarkan hasil survei Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Oktober 2025.
Pernyataan ini disampaikan Purbaya kala dirinya merespons kritikan Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi karena nilai terlaku ceplas-ceplos.
Hasan Nasbi menilai gaya komunikasi Menkeu Purbaya bisa melemahkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Terkait hal itu, bendahara negara itu menunjukan ada peningkatan indeks kepercayaan konsumen ke pemerintah dari bulan September 2025 sebesar 101,5 menjadi 113,3 di bulan Oktober 2025.
"Itu saya selalu pakai Survei ke masyarakat, apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat pemerintah atau tidak. Kalau dari angka terakhir Ini baru keluar Survei bulan Oktober. Surveinya dilakukan oleh LPS Ini indeks kepercayaan masyarakat ke pemerintah, (sambil menunjuk data) kalau jatuh seperti ini keadaan buruk, kalau sana bagus," ujar Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025).
Purbaya menatakan sempat terjadi penurunan tingkat kepercayaan publik pada periode Juli hingga September 2025.
kala itu, bersamaan dengan meningkatnya aksi demonstrasi di berbagai daerah.
Namun, setelah pemerintah mengambil beberapa kebijakan strategis yang menurutnya mungkin terkesan tegas dan ceplas-ceplos, justru sentimen publik kembali membaik.
"Tapi ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat pemerintah, justru ini levelnya sekarang sama dengan ini. Jadi sudah stabil lagi."
"Jadi stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat, kecuali di mata orang itu. Kenapa? Karena daya belinya juga membaik. Ini kepercayaan konsumen," sambung Purbaya.
Kendati demikian, Purbaya tak menjelaskan lebih lanjut tentang siapa yang ia maksud dalam kalimat 'kecuali di mata orang itu'," kata Purbaya.
Purbaya menjelaskan gaya komunikasinya yang tegas dan bersikap “koboi” ini dilatarbelakangi adanya dukungan dari Prabowo.
"Sepertinya saya koboi tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat pemerintah Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden," kata Purbaya.
"Jadi saya tidak berani gerak sendiri. Jangan dianggap saya koboi, saya hanya kepanjangan tangan dari Bapak Presiden kira-kira begitu, dengan versi yang lebih halus malah," imbuh Purbaya menegaskan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Nitis Hawaroh)
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.