Wawancara Eksklusif
Jokowi Tak Ingin Projo Jadi Partai Politik
Keinginan untuk mentransformasi Projo jadi partai politik masih sangat kuat di kalangan kader, Jokowi ngotot konsep partai super terbuka
Konsep ‘partai super terbuka’ yang dimaksud Jokowi mencakup transparansi, pemilihan pengurus dan ketua umum oleh seluruh anggota, serta efisiensi operasional seperti penggunaan kantor virtual untuk menghemat biaya.
"Karena kalau seperti partai-partai konvensional, maka akan terjebak kembali dengan hal yang sama terus-terus: biaya operasional partai yang sangat besar, kemudian untuk menutupi biaya operasional ini akan terjebak di dalam kemungkinan mencari anggaran-anggaran dari APBN dan seterusnya. Itu yang Pak Jokowi tidak mau," papar Freddy.
Meski demikian, Jokowi disebut membuka kemungkinan."Coba nanti kita lihat momentum yang pas, apakah ini bisa kita deklarasikan."
Freddy mengungkapkan, dalam pertemuan itu Jokowi juga menyampaikan pergulatan pribadinya tentang relevansi membentuk partai. Jokowi merasa kepercayaan yang diberikan rakyat langsung kepadanya sudah sangat luar biasa.
"Makanya saya terus berpikir, kata beliau, apa masih relevan saya mendirikan partai politik atau gabung di partai politik secara formal, karena kepercayaan rakyat, kepercayaan yang diberikan rakyat kepada saya itu sudah luar biasa," kata Freddy mengutip Jokowi.
Pergulatan inilah, menurut Freddy, yang menjadi alasan mendasar Jokowi hingga kini belum juga mendeklarasikan diri untuk membentuk atau menjadi kader partai politik tertentu.
Dengan demikian, meskipun niat kader Projo untuk menjadi partai sangat kuat, keputusan akhirnya masih bergantung pada kehendak Jokowi sebagai Dewan Pembina.
Momentum kongres nanti akan menjadi tahapan penting untuk mempertegas arah organisasi relawan ini ke depannya.
Berikut petikan wawancara khusus dengan Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik dengan Tribunnews;
Tanya: Makna pertemuan pengurus Projo pada tanggal 24 Oktober 2024 dengan Pak Jokowi di Solo?
Jawab: Pak Jokowi ini adalah Dewan Pembina, Ketua Dewan Pembina Projo. Karena Projo mau melaksanakan Kongres seperti yang disampaikan tadi, 1-2 November, maka kami berkoordinasi, mohon arahan, sekaligus diskusi dengan Pak Jokowi. Kami sampaikan isu-isu dari teman-teman di bawah, kemudian kami sampaikan juga bahwa sebetulnya ini sudah hampir 1 tahun terlambat.
Tanya: Telat 1 tahun?
Jawab: Telat 1 tahun. Harusnya akhir 2024. Jadi kami sampaikan, tidak mungkin lagi, pak, ini tidak kita laksanakan tahun ini. Jadi mau tidak mau kita laksanakan. Kami mohon arahan Bapak sekaligus meminta beliau untuk membuka Kongres ketiga ini. Intinya di situ, selain bicara, diskusi politik biasa.
Tanya: Kalau arahan yang penting apa? Misalnya arahan ke depan Projo, beliau berharap apa?
							
							
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.