Sabtu, 1 November 2025

Jokowi Tak Ingin Projo Jadi Partai Politik

Keinginan untuk mentransformasi Projo jadi partai politik masih sangat kuat di kalangan kader, Jokowi ngotot konsep partai super terbuka

TRIBUNNEWS
KONGRES KETIGA PROJO - Keinginan untuk mentransformasi Projo jadi partai politik masih sangat kuat di kalangan kader, Jokowi ngotot konsep partai super terbuka 

Ringkasan Berita:
  • Jelang Kongres Ketiga, Projo bongkar soal pertemuan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo pada 24 Oktober 2025.
  • Pertama Projo harus tetap mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hingga 2029.
  • Kedua keinginan mentransformasi Projo jadi partai politik masih sangat kuat di kalangan kader, Jokowi tetap minta konsep partai super terbuka.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Pro Jokowi (Projo) menggelar Kongres ketiga pada 1-2 November 2025. 

Jelang kongres, sejumlah pengurus Projo yang dipimpin Ketua Umum Budi Arie Setiadi menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Solo pada 24 Oktober lalu untuk meminta arahan.

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik mengungkapkan pertemuan tersebut merupakan bentuk koordinasi sekaligus diskusi dengan Dewan Pembina mereka.

Hal itu disampaikan Freddy Damanik saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

"Kami sampaikan isu-isu dari teman-teman di bawah, dan juga bahwa kongres ini sebenarnya sudah terlambat hampir satu tahun dari jadwal yang seharusnya di akhir 2024," ujar Freddy.

Baca juga: Mengintip Arena Kongres III Projo di Hotel Bintang Lima, Ada Ruang VIP Khusus untuk Jokowi

Freddy menegaskan, Jokowi memberikan arahan yang jelas dan konsisten, Projo harus tetap mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Tentu konsisten. Beliau konsisten masih pada tetap kawal pemerintahan Prabowo-Gibran. Jadi kawal Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai, tahun 2029," tegasnya.

Dia menambahkan, meski ada wacana dari relawan lain untuk mengawal dua periode, hal itu belum dibahas dalam pertemuan di Solo.

"Diskusi kemarin belum ada itu. Sampai 2029 kawal dulu ini," kata Freddy.

DIPERLIHATKAN IJAZAH JOKOWI - Wakil Ketua Umum Projo Freddy Alex Damanik saat ditemui di depan kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025). Sejumlah elit relawan Pro-Jokowi atau Projo diketahui menemui Presiden ke-7 RI Jokowi. Mereka mengaku diperlihatkan ijazah asli dari Jokowi yang sempat menjadi polemik.
DIPERLIHATKAN IJAZAH JOKOWI - Wakil Ketua Umum Projo Freddy Alex Damanik saat ditemui di depan kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025). Sejumlah elit relawan Pro-Jokowi atau Projo diketahui menemui Presiden ke-7 RI Jokowi. Mereka mengaku diperlihatkan ijazah asli dari Jokowi yang sempat menjadi polemik. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Freddy juga mengakui bahwa keinginan untuk mentransformasi Projo menjadi partai politik masih sangat kuat di kalangan kader.

"Jujur, keinginan Projo menjadi partai ini sebetulnya adalah keinginan sebagian besar teman-teman di Projo, baik di cabang, di provinsi, maupun di pusat," ujarnya.

Keinginan itu, menurutnya, telah lama disampaikan kepada Jokowi dengan harapan mantan presiden itu bersedia memimpin partai tersebut, sehingga Projo tidak hanya berperan di Pilpres, tetapi juga dapat bertarung di Pemilu Legislatif (Pileg).

Namun, respons Jokowi terhadap aspirasi itu masih sama dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya. Jokowi disebut enggan membentuk atau bergabung dengan partai konvensional.

"Pak Jokowi menyampaikan... 'saya tidak mau partai yang saya ada, saya bangun itu seperti partai-partai yang konvensional. Saya mau itu harus menjadi partai super terbuka'," jelas Freddy menirukan pesan Jokowi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved