Seputar Polri
Kisah Ipda Sutrisno: Polisi dan Dalang yang Mengedukasi Lewat Wayang
Ipda Sutrisno menjalani dua dunia, yakni sebagai penegak hukum dan sebagai dalang.
TRIBUNNEWS.COM – Siapa sangka, seorang anggota Polri yang sehari-hari bertugas menjaga keamanan masyarakat ternyata mampu menghidupkan dunia pewayangan? Itulah yang dilakukan Ipda Sutrisno, Kanit Reskrim Polsek Baki, Polres Sukoharjo.
Dikenal dengan julukan Ki Anom Sutrisno, baginya wayang bukan sekadar hiburan. Pertunjukan ini juga menjadi sarana mendidik, menanamkan nilai-nilai keadilan, budi pekerti, serta kesadaran hukum bagi para penontonnya.
Setiap harinya, ia menjalankan tugas sebagai anggota Polri, menegakkan hukum dan menjaga keamanan masyarakat. Namun, setelah selesai bertugas, ia kembali menekuni akar budayanya dengan menampilkan pertunjukan wayang yang sarat makna.
Meski profesinya menuntut disiplin hukum, Ipda Sutrisno kerap memanfaatkan pendekatan budaya untuk menjembatani hubungan antara aparat penegak hukum dan masyarakat. Cara ini menciptakan komunikasi yang lebih harmonis, di mana warga lebih mudah memahami dan menerima pesan yang disampaikan.
Baca juga: Dari Atap Rumah untuk Ketahanan Pangan: Kisah Aipda Deski Febriansyah dan Selada Hidroponiknya
Ia juga sering mengingatkan rekan-rekannya bahwa menjadi polisi bukan hanya soal menangkap pelaku, tetapi hadir sepenuh hati di tengah masyarakat. Menurutnya, masyarakat bisa tersentuh bukan hanya melalui hukum, tetapi juga melalui kepedulian dan empati.
Pendekatan ini mirip dengan seorang dalang yang harus memahami isi hati penonton agar pertunjukannya benar-benar menyentuh. Dengan cara ini, polisi tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga membangun kepercayaan dan kedekatan dengan warga.
Menurut Ipda Sutrisno, setiap tokoh wayang memiliki makna tersendiri, sama seperti peran polisi yang memiliki waktu untuk bertindak tegas sekaligus mendidik. Ia juga menekankan pentingnya anak-anak mengenal budaya seperti wayang, agar tradisi ini tidak punah dan terus memiliki penerus.
Dalam pertunjukannya, ia kerap menyelipkan pesan kamtibnas agar masyarakat menyadari bahwa lewat lakon wayang, mereka bisa melihat kenyataan dan makna kehidupan sehari-hari. Dirinya berharap, melalui cara ini, masyarakat juga memahami bahwa polisi memiliki peran penting dalam menjaga budaya bangsa.
Baginya, wayang dan hukum memiliki kesamaan: keduanya mengajarkan nilai-nilai yang harus dijalankan dalam kehidupan.
Baca juga: Ipda Damara Buktikan Bahwa Keterbatasan Tak Halangi Pengabdian pada Negeri
Seputar Polri
| Wujud Kepedulian Polri: Brimob Polda Sumut Antar Jemput Anak SD di Tapanuli Selatan |
|---|
| Polres Asmat Salurkan Bantuan untuk Pengembangan Usaha Kios Masyarakat |
|---|
| Polsek Tayu Gencarkan Cooling System, Cegah Pelajar Terlibat Aksi Unjuk Rasa |
|---|
| Jaga Harga dan Daya Beli Warga, Polres Sanggau Gelar Gerakan Pangan Murah di Kapuas |
|---|
| SPN Polda Gorontalo Tumbuhkan Rasa Empati Calon Polisi Lewat Program 'Hidup Bersama Warga' |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.