OTT KPK di Riau
Gubernur Riau Abdul Wahid Pakai Rompi Oranye KPK, Sudah Resmi Jadi Tersangka?
Gubernur Riau Abdul Wahid alias AW tampak sudah mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ringkasan Berita:
- Gubernur Riau Abdul Wahid resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan pemerasan terkait anggaran di Dinas PUPR Provinsi Riau.
- OTT KPK sejak 3 November 2025 mengamankan total 10 orang dan barang bukti uang tunai senilai Rp 1,6 miliar.
- Penangkapan Abdul Wahid sempat diwarnai pengejaran sebelum akhirnya ditangkap di sebuah kafe di Riau.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Riau Abdul Wahid alias AW tampak sudah mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Adapun rompi oranye KPK kerap dikenakan oleh seseorang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi yang ditangani lembaga antirasuah itu.
Pantauan Tribunnews.com di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Rabu (5/11/2025), sekira pukul 13.50 WIB, satu unit mobil tahanan tiba di lobi gedung Merah Putih KPK.
Tak disangka, Abdul Wahid turun dari mobil itu sambil digiring masuk ke dalam gedung oleh petugas dari KPK.
Abdul Wahid mengenakan pakaian berwarna putih yang dibalut dengan rompi oranye KPK bernomor 94.
Dia tidak menyampaikan satu patah kata pun. Gubernur Riau itu hanya berjalan sambil melempar senyum kepada awak media di lokasi.
Meski demikian, hingga berita ini ditulis, KPK belum mengumumkan status hukum Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya terkait kasus dugaan korupsi hasil OTT KPK di Provinsi Riau.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Gubernur Riau, Abdul Wahid (AW), sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan.
Berdasarkan sumber Tribunnews.com, Rabu (5/11/2025), Abdul Wahid ditetapkan sebagai tersangka bersama dua anak buahnya.
Kedua orang tersebut adalah Kepala Dinas PUPR Pemprov Riau, Muhammad Arif Setiawan, dan Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam.
Penetapan tersangka ini merupakan tindak lanjut dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Riau sejak Senin (3/11/2025).
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan bahwa KPK telah merampungkan gelar perkara (ekspose) dan menetapkan sejumlah tersangka terkait dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
"Ekspose sudah selesai. Sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Budi kepada wartawan, Rabu (5/11/2025).
Meski demikian, Budi menyatakan bahwa identitas lengkap para tersangka dan konstruksi perkara baru akan diumumkan secara resmi dalam konferensi pers yang dijadwalkan siang ini.
Kasus ini diduga kuat berkaitan dengan tindak pidana pemerasan, atau yang dikenal dengan istilah "jatah preman" (japrem).
Modusnya diduga terkait permintaan jatah sekian persen untuk kepala daerah dari penambahan anggaran di Dinas PUPR.
Dalam kegiatan OTT tersebut, KPK mengamankan total 10 orang untuk diperiksa secara intensif, termasuk Gubernur Abdul Wahid, Kadis PUPR Arif Setiawan, Sekretaris Dinas PUPR Ferry Yunanda, lima kepala UPT, serta dua orang kepercayaan gubernur, yakni Tata Maulana dan Dani M Nursalam.
KPK juga mengamankan barang bukti uang tunai senilai total Rp 1,6 miliar.
Uang tersebut terdiri dari mata uang rupiah, dolar Amerika Serikat (AS), dan poundsterling.
Uang dalam bentuk rupiah diamankan di Riau, sedangkan mata uang asing ditemukan di salah satu rumah milik Abdul Wahid di Jakarta.
Penangkapan Gubernur Abdul Wahid sempat diwarnai pengejaran karena ia tidak ditemukan di lokasi saat hendak ditangkap.
Tim KPK akhirnya menangkap Abdul Wahid di salah satu kafe di Riau.
Sementara itu, Tenaga Ahli Gubernur, Dani M Nursalam, yang sempat dicari petugas, akhirnya menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Selasa (4/11/2025) petang.
Baca juga: KPK Dikabarkan Sudah Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya Tersangka
Jika diumumkan secara resmi, Abdul Wahid akan menjadi gubernur Riau keempat yang terjerat kasus korupsi, menyusul tiga pendahulunya, yakni Saleh Djasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun.
OTT KPK di Riau
| Fakta Baru OTT Abdul Wahid: Gubernur Riau Terima Jatah Preman, Orang Kepercayaannya Serahkan Diri |
|---|
| KPK Prihatin 4 Gubernur Riau Terjerat Kasus Korupsi: Perlu Pembenahan |
|---|
| KPK Ungkap OTT Gubernur Riau Terkait Pemerasan di Dinas PUPR, Abdul Wahid Terima 'Jatah Preman' |
|---|
| KPK Amankan Uang Rp 1,6 Miliar Dalam OTT Gubernur Riau, Sebagian Disita Dari Rumah di Jakarta |
|---|
| KPK: Gubernur Riau Diduga Minta 'Jatah Preman' |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.