Jumat, 7 November 2025

Sikap Tegas KPK Usai Prabowo Bilang Tanggung Jawab Proyek Whoosh: Penyelidikan Tetap Jalan

Nilai proyek Whoosh Rp118 triliun, Prabowo bilang tanggung jawab, KPK tetap selidiki dugaan korupsi.

Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023). 

Nilai investasinya mencapai USD 7,27 miliar atau sekitar Rp118 triliun, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.

Proyek ini dijalankan melalui skema business-to-business (B2B) antara konsorsium BUMN Indonesia yang dipimpin PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan perusahaan Tiongkok, yakni China Railway International dan China Railway Engineering Corporation, tanpa menggunakan dana APBN secara langsung.

Skema pembiayaan proyek sempat menjadi sorotan publik karena pembengkakan biaya dan utang BUMN yang menyertainya.

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyebut biaya pembangunan per kilometer mencapai USD 52 juta, jauh di atas standar internasional yang hanya USD 17–18 juta di China.

Pernyataan ini memicu respons dari KPK, yang menyatakan belum menerima laporan resmi namun siap menelaah jika data pendukung diserahkan.

Kontroversi ini membuka kembali perdebatan soal transparansi, efektivitas, dan akuntabilitas proyek strategis nasional.

KPK Pastikan Penyelidikan Jalan Terus, Fokus di Pengadaan

PROYEK KERETA CEPAT WHOOSH - Joko Widodo berfoto dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, sebelum berangkat menuju Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023).
PROYEK KERETA CEPAT WHOOSH - Joko Widodo berfoto dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, sebelum berangkat menuju Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). (Dok. Agus Suparto BPMI Setpres)

Secara terpisah, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menegaskan bahwa pernyataan Presiden tidak akan memengaruhi proses hukum yang sedang berjalan. Ia menepis anggapan bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk intervensi.

“KPK fokus di proses hukumnya terkait dengan pengadaannya, kita fokusnya di situ,” kata Budi.

Menurutnya, upaya pemberantasan korupsi justru merupakan bentuk dukungan terhadap program-program pemerintah agar berjalan efektif dan tidak terdegradasi oleh praktik korupsi.

“Setiap upaya pemberantasan korupsi tentunya itu adalah sebuah dukungan terhadap program-program presiden,” tambahnya.

Baca juga: Istri Gubernur Riau Abdul Wahid Syok, Rumah Mewah di Cilandak Jaksel Kini Sepi dan Sunyi

KPK memastikan bahwa penyelidikan kasus Whoosh, yang telah bergulir sejak awal tahun, masih terus berprogres. Tim penyelidik saat ini berada dalam tahap pengumpulan data dan informasi (pulbaket) untuk menemukan setidaknya dua alat bukti yang cukup.

“Itu penyelidik masih melakukan penyelidikan. Masih mengumpulkan data dan informasi. Begitu. Supaya tidak salah dalam menetapkan,” jelas Tanak.

Jika bukti telah terkumpul, penyelidik akan melakukan ekspos atau gelar perkara di hadapan pimpinan KPK untuk menentukan apakah kasus tersebut dapat dinaikkan ke tahap penyidikan.

Budi Prasetyo juga mengonfirmasi bahwa tim masih terus meminta keterangan dari berbagai pihak yang diduga mengetahui informasi terkait pengadaan proyek kereta cepat.

“Terkait dengan kereta cepat penyelidikannya masih terus berprogres,” kata Budi. “Namun karena memang masih di tahap penyelidikan KPK belum bisa menyampaikan secara detil,” sambungnya.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved