Sikap Tegas KPK Usai Prabowo Bilang Tanggung Jawab Proyek Whoosh: Penyelidikan Tetap Jalan
Nilai proyek Whoosh Rp118 triliun, Prabowo bilang tanggung jawab, KPK tetap selidiki dugaan korupsi.
Nilai investasinya mencapai USD 7,27 miliar atau sekitar Rp118 triliun, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.
Proyek ini dijalankan melalui skema business-to-business (B2B) antara konsorsium BUMN Indonesia yang dipimpin PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan perusahaan Tiongkok, yakni China Railway International dan China Railway Engineering Corporation, tanpa menggunakan dana APBN secara langsung.
Skema pembiayaan proyek sempat menjadi sorotan publik karena pembengkakan biaya dan utang BUMN yang menyertainya.
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyebut biaya pembangunan per kilometer mencapai USD 52 juta, jauh di atas standar internasional yang hanya USD 17–18 juta di China.
Pernyataan ini memicu respons dari KPK, yang menyatakan belum menerima laporan resmi namun siap menelaah jika data pendukung diserahkan.
Kontroversi ini membuka kembali perdebatan soal transparansi, efektivitas, dan akuntabilitas proyek strategis nasional.
KPK Pastikan Penyelidikan Jalan Terus, Fokus di Pengadaan
Secara terpisah, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menegaskan bahwa pernyataan Presiden tidak akan memengaruhi proses hukum yang sedang berjalan. Ia menepis anggapan bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk intervensi.
“KPK fokus di proses hukumnya terkait dengan pengadaannya, kita fokusnya di situ,” kata Budi.
Menurutnya, upaya pemberantasan korupsi justru merupakan bentuk dukungan terhadap program-program pemerintah agar berjalan efektif dan tidak terdegradasi oleh praktik korupsi.
“Setiap upaya pemberantasan korupsi tentunya itu adalah sebuah dukungan terhadap program-program presiden,” tambahnya.
Baca juga: Istri Gubernur Riau Abdul Wahid Syok, Rumah Mewah di Cilandak Jaksel Kini Sepi dan Sunyi
KPK memastikan bahwa penyelidikan kasus Whoosh, yang telah bergulir sejak awal tahun, masih terus berprogres. Tim penyelidik saat ini berada dalam tahap pengumpulan data dan informasi (pulbaket) untuk menemukan setidaknya dua alat bukti yang cukup.
“Itu penyelidik masih melakukan penyelidikan. Masih mengumpulkan data dan informasi. Begitu. Supaya tidak salah dalam menetapkan,” jelas Tanak.
Jika bukti telah terkumpul, penyelidik akan melakukan ekspos atau gelar perkara di hadapan pimpinan KPK untuk menentukan apakah kasus tersebut dapat dinaikkan ke tahap penyidikan.
Budi Prasetyo juga mengonfirmasi bahwa tim masih terus meminta keterangan dari berbagai pihak yang diduga mengetahui informasi terkait pengadaan proyek kereta cepat.
“Terkait dengan kereta cepat penyelidikannya masih terus berprogres,” kata Budi. “Namun karena memang masih di tahap penyelidikan KPK belum bisa menyampaikan secara detil,” sambungnya.
| Kata Pengamat Soal Keseriusan Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Singgung Jokowi hingga Temperamen |
|
|---|
| Wagub Riau SF Hariyanto Jabat Plt Gubernur Setelah Abdul Wahid Diciduk KPK |
|
|---|
| Prabowo Kagum dengan Bangsa Korea: Tangguh dan Pekerja Keras |
|
|---|
| Prabowo Puji Seskab Teddy: Selalu Siapkan Pidato yang Bagus-Bagus |
|
|---|
| Soal Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Mendagri: Akan Dinonaktifkan, Wagub Riau Jadi Plt |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.