Jenis Wayang Populer di Indonesia, Lengkap dengan Asal Mula Kemunculan Wayang
Hari Wayang nasional diperingati pada tanggal 7 November, berikut jenis wayang yang populer di Indonesia, lengkap dengan sejarah asal mulanya.
Wayang Kulit Purwa dianggap sebagai bentuk seni tertinggi masyarakat Jawa — bukan sekadar hiburan, tetapi juga media pendidikan, ritual, dan dakwah budaya.
2. Wayang Parwa (Bali)
Asal daerah: Bali
Cerita: Diambil dari Itihasa Parwa, yaitu bagian kisah Mahabharata.
Bentuk: Wayang kulit seperti di Jawa, tetapi gaya tokoh dan pewarnaannya khas Bali (lebih ekspresif dan berwarna terang).
Ciri khas:
- Cerita lebih menonjolkan nilai-nilai agama Hindu dan spiritualitas Bali.
- Dibalut dengan upacara dan sesajen sebagai bagian dari ritual keagamaan.
- Dalang Bali sering berperan sebagai pemuka adat atau tokoh spiritual.
Makna budaya:
Wayang Parwa tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sarana penyampaian ajaran dharma (kebenaran) dan nilai-nilai Hindu dalam masyarakat Bali.
Baca juga: Tour Wayang Golek Santri Malaysia 2025: Merajut Persaudaraan Negeri Serumpun
3. Wayang Sasak (Lombok, NTB)
Asal daerah: Pulau Lombok (Suku Sasak, Nusa Tenggara Barat)
Cerita: Berasal dari kisah Menak, yaitu versi Islam dari Amir Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW.
Bahan: Wayang kulit seperti di Jawa, tetapi bentuk tokohnya lebih sederhana.
Ciri khas:
- Cerita mengandung nilai Islam, seperti perjuangan, dakwah, dan keimanan.
- Bahasa pengantar campuran Sasak, Jawa, dan Arab Melayu.
- Biasanya dimainkan pada acara keagamaan, khitanan, atau maulid.
Makna budaya:
Wayang Sasak merupakan wujud akulturasi antara budaya Jawa dan Islam di Lombok, menggambarkan bagaimana tradisi lokal menyesuaikan dengan ajaran agama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.