Ledakan di Jakarta Utara
Motif Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72: Kesepian, Dendam, dan Terinspirasi Pelaku Penembakan Massal
Polisi membeberkan beberapa dorongan yang membuat terduga pelaku meledakkan masjid di SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat lalu.
Lalu, pelaku penembakan di Centre Culturel Islamique de Quebec, Kanada, pada tahun 2017 bernama Alexandre Bissonnette.
Serta, pelaku penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, pada tahun 2019 yakni Brenton Tarrant.
Dua nama terakhir tertulis di senjata mainan yang dibawa ABH saat melakukan aksinya meledakkan masjid SMAN 72 Kelapa Gading.
Terakhir yakni pelaku penembakan massal di sebuah sekolah di Wisconsin, AS, bernama Natalie Lynn Rupnow pada tahun 2024.
Mayndra mengatakan dalam melakukan aksinya, ABH terinspirasi dari pelaku penembakan massal tersebut.
"Yang bersangkutan hanya mempelajari kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstrimisme yang dilakukan. Bahkan, posenya dan beberapa simbol-simbol yang ditemukan sekedar menginspirasi."
"Artinya mengapa banyak sekali ideologi di sini tetapi tidak ada ideologi yang konsisten yang diikuti? Di sini menunjukkan bahwa, ini (pelaku penembakan) hanya inspirasi," jelasnya.
Cara ABH Ledakkan Masjid: Jarak Jauh Pakai Remote
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, turut membeberkan cara ABH meledakan masjid SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat pekan lalu.
Ternyata, terduga pelaku merakit bomnya sendiri dan mengaktifkannya dengan menggunakan remote.
Sementara, beberapa material yang digunakan terduga pelaku yakni empat baterai AAA, sakelar rocker, remote, hingga potasium klorida.
Henik menuturkan potasium klorida itu digunakan sebagai bahan peledak. Selain itu, terduga pelaku turut memasukkan beberapa bahan lainnya seperti paku seng dan paku baja.
"Dari beberapa barang bukti, kita analisis bahwa power yang digunakan oleh terduga dengan menggunakan empat baterai AAAA, kemudian inisaitornya electric mass, kemudian eksplosifnya menggunakan potasium klorida."
"Kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote. Tapi, remote tidak kita temukan di dalam masjid. Kemudian, casing-nya jeriken plastik satu liter dan kemudian ada paku," katanya.
Baca juga: Timeline Terduga Pelaku sebelum Ledakan Masjid SMAN 72, Bawa 2 Tas saat Masuk Sekolah
Henik menjelaskan bom tersebut meledak di dalam masjid SMAN 72 Kelapa Gading.
Selain itu, tim gabungan dari Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri serta Gegana turut menemukan dua kawah ledakan atau crater di dalam masjid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.