Rabu, 12 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Motif Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72: Kesepian, Dendam, dan Terinspirasi Pelaku Penembakan Massal

Polisi membeberkan beberapa dorongan yang membuat terduga pelaku meledakkan masjid di SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat lalu.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN SMAN 72 - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri (ketiga) didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto (kedua kiri), Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin (ketiga kanan), Direressiber Polda Metro Jaya Kombes Pol Roberto Pasaribu (kedua kanan) dan Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah (kiri) memberikan keterangan saat konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Polda Metro Jaya menetapkan satu tersangka yang merupakan siswa dalam insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta dan Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa tersangka tidak terafiliasi dengan jaringan teror. Polisi membeberkan beberapa dorongan yang membuat terduga pelaku meledakkan masjid di SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat lalu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Dia mengungkapan bom rakitan yang dibuat terduga pelaku mengakibatkan puluhan orang mengalami luka imbas terlontarnya paku ketika ledakan terjadi.

"Kemudian dampak ledakan adalah over pressure dan paku yang mengakibatkan banyak korban terluka. Kalau untuk over pressure, mengakibatkan banyak kendala di gendang telinga korban," katanya.

Selain di masjid, Henik mengatakan tim turut menemukan bom lainnya di kawasan tong sampah serta taman baca SMAN 72.

Adapun bom yang berada di taman baca memiliki casing penutup yang terbuat dari kaleng minuman bersoda dan terpasang sumbu.

Henik mengatakan bom masih dalam kondisi aktif dan di sampingnya ditemukan remote.

"Berdasarkan analisa kami, bahwa posisi terduga pelaku meledakan tidak berada di dalam masjid karena remote kami temukan di Taman Baca," katanya.

Sementara, di tong sampah, ditemukan empat bom di mana dua masih aktif.

"Bom yang berada di tong sampah menggunakan casing pipa ukuran tiga perempat milimeter dengan panjang 20 cm. Dua sudah meledak tapi tidak sempurna meledaknya."

"Jadi tutup casing yang meledak tetapi casing pipanya tetap utuh," katanya.

Berbeda dengan bom sebelumnya, bom yang ditemukan di Bank Sampah harus dipicu terlebih dahulu dengan api agar meledak.

"Untuk power-nya sumber api, inisiatornya sumbu bakar atau firework. Jadi kalau tidak dibakar, bom itu tidak meledak. Tapi yang dua bom itu dibakar oleh terduga pelaku," jelasnya.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan, ditemukan tujuh bom di mana empat sudah meledak. Selain itu, dua bom tidak meledak dengan sempurna.

Selain itu, ada bom yang masih aktif ketika tim gabungan melakukan olah TKP.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved