2 Alasan DPC Partai Gerindra Solo Tolak Budi Arie Setiadi: Track Record-nya Mengkhawatirkan
Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno mengungkap dua alasan menolak Budi Arie, salah satunya soal rekam jejak atau track record.
Ringkasan Berita:
- Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung ke Partai Gerindra, sebagai dukungan untuk pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
- Namun, keinginan Budi Arie mendapat penolakan dari sejumlah pengurus Partai Gerindra di daerah, salah satunya DPC Partai Gerindra Solo.
- Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno mengungkap dua alasan menolak Budi Arie, salah satunya soal rekam jejak atau track record.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Partai Gerindra) Solo, Ardianto Kuswinarno, mengungkap dua alasan mengapa pihaknya menolak keinginan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi untuk bergabung.
Dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu-Minggu (1-2/11/2025) lalu, Budi Arie telah menyatakan soal dukungan untuk Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, ia menyampaikan kemungkinan dirinya akan merapat ke Partai Gerindra, partai yang dipimpin oleh Prabowo.
Bergabung dengan Gerindra, klaim Budi Arie, merupakan upaya untuk membantu memperkuat agenda politik sang presiden.
Ia bahkan sudah meminta izin kepada para relawan ProJo, sekaligus memberikan arahan untuk mendukung partai berlambang kepala Burung Garuda dengan warna kuning keemasan itu.
"Dan karena itu kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden," kata Budi Arie.
"Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya."
"Nggak usah diterjemahin lugas-lugas, kalian sendiri terjemahin, ya. Yang pasti begini, kami akan mendukung partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo."
Tak lama dari Kongres III Projo tersebut, Budi Arie bahkan sudah mengonfirmasi bahwa dirinya akan segera menemui Presiden RI Prabowo Subianto, untuk menyampaikan langsung kesiapan bergabung ke Partai Gerindra.
“Selanjutnya, saya akan secara langsung menyampaikan kesiapan saya tersebut kepada Bapak Presiden. Bisa juga sekaligus pada kesempatan penyampaian hasil-hasil Kongres III Projo kepada Bapak Presiden,” ujar Budi Arie kepada Tribunnews.com, Selasa (4/11/2025).
Ia menegaskan bahwa kesediaannya bergabung dengan Partai Gerindra dilandasi niat baik dan kesiapan untuk bekerja keras bersama.
Baca juga: Kata Pengamat Soal Keseriusan Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Singgung Jokowi hingga Temperamen
Menurutnya, Prabowo Subianto juga telah lebih dulu menanyakan langsung kesediaannya untuk bergabung.
“Apalagi Pak Prabowo sudah menanyakan kesediaan saya,” kata Budi.
Dua Alasan Penolakan dari DPC Partai Gerindra Solo
Akan tetapi, keinginan Budi Arie untuk merapat ke partai berlambang kepala burung garuda berwana emas itu tidak berjalan mulus.
Ada penolakan yang dilontarkan sejumlah pengurus Partai Gerindra di daerah, salah satunya DPC Partai Gerindra Solo.
Ardianto Kuswinarno yang juga merupakan Wakil Ketua III DPRD Kota Surakarta mengungkap, ada dua alasan mengapa pengurus Partai Gerindra di Solo menolak keinginan Budi Arie.
Pertama, soal track record atau rekam jejak loyalis Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Diketahui, Budi Arie Setiadi sempat diangkat menjadi Menteri Koperasi Indonesia dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029 yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Akan tetapi, belum genap setahun menjabat, Budi Arie dicopot dari kursi menteri ini dalam reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025).
Menurut Ardianto Kuswinarno, peristiwa reshuffle ini mengindikasikan ada masalah pada sosok Budi Arie.
Hal tersebut disampaikan Ardi -sapaan akrab Ardianto Kuswinarno- saat menjadi tamu dalam program Sapa Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (13/11/2025).
"Pertama, kami dari akar rumput, mengingat track record dari Mas Budi Arie ini, bagi kami, membuat kami tidak nyaman," ujar Ardi.
"Yang kemarin, ketika beliau menjadi menteri, akhirnya di-reshuffle. Berarti kan track recordnya, ada yang sedikit bermasalah. Kita kan ingin Gerindra selalu berjalan seirama, bertahap bersama Bapak Presiden. Berarti, kalau di-reshuffle, beliau ada masalah."
Ardi juga menilai, meski Budi Arie pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo) 2023-2024 di era Jokowi, hal itu juga tidak menjamin track record-nya lepas dari masalah.
Alasan kedua, Ardi mengungkap, sebenarnya Partai Gerindra terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung.
Namun, ia menilai, Budi Arie ingin langsung bergabung ke Dewan Pimpinan Pusat atau DPP Partai Gerindra.
Hal tersebut lah yang, kata Ardi, membuat DPC Partai Gerindra Solo menolak Budi Arie.
Ardi menyebut, Budi Arie bisa diterima jika meniti jejak politiknya di Partai Gerindra dari level daerah dulu, bukan langsung ke pusat.
"Yang kedua, kami dari Gerindra sangat terbuka untuk siapa pun yang mau bergabung, dari partai apa pun kita terima," kata Ardi.
"Nah, tapi kita juga harus melihat siapa yang bergabung ini. Kita lihat dulu, tidak hanya kita terima."
"[Kalau Budi Arie masuk Gerindra] kan pasti inginnya ke DPP, bukan di DPC. Kalau di DPC, kami terima. Tapi, kalau [langsung] di DPP, ya jangan dulu lah."
"Rekan-rekan yang sudah berdarah di sana kan cukup banyak."
"Kalau nanti akan membuat masalah baru atau membuat dinamika tidak baik, tidak sejalan dengan pemikiran teman-teman yang di DPP, kita tidak bisa menerima hal itu."
"Jadi, kita sama-sama berjalan dari bawah dulu."
'Digoda' Prabowo
Sebelumnya, Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat 'menggoda' Budi Arie Setiadi dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) lalu.
Prabowo sempat bertanya apakah Budi Arie kini bergabung dengan PSI.
"Menteri Koperasi, Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? Bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie.
Seluruh kader PSI pun langsung bersorak merespons pertanyaan Prabowo kepada Budi Arie tersebut.
Saat itu, Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.
Tak langsung berhenti, Prabowo masih lanjut bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.
"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo.
(Tribunnews.com/Rizki A./Chaerul Umam/Abdi Ryanda Shakti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.