Selasa, 18 November 2025

Arsul Sani Sempat Enggan Tunjukkan Ijazahnya Kepada Publik: Khawatir Diedit

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani mengaku sempat enggan menunjukkan langsung ijazah miliknya kepada publik karena takut diedit.

Tribunnews.com/ Mario Christian Sumampow
IJAZAH - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani menunjukkan ijazah doktoralnya dalam jumpa pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Minta ijazahnya tak difoto
  • Tunjukan foto saat wisuda
  • Sikapi tudingan dengan kepala dingin dan tidak emosional

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani mengaku sempat enggan menunjukkan langsung ijazah miliknya kepada publik.

Ia khawatir ijazah miliknya diedit jika tersebar luas.

"Saya mohon teman-teman yang mau mengecek foto atau bahkan ijazah saya, tapi jangan difoto jadi kita harus sepakat dulu enggak boleh difoto, harus dilihat," kata Arsul Sani dalam jumpa pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

“Nanti di-zoom, nanti diedit-edit gitu loh, kan saya pusing,” sambungnya.

Namun begitu, ia tetap menunjukkan ijazah aslinya beserta transkrip nilai dan foto wisudanya.

Baca juga: Hakim MK Arsul Sani Tunjukan Ijazah ke Publik Termasuk Transkrip Nilai hingga Foto Wisuda

Dalam foto wisuda itu, Arsul Sani didampingi sang istri, Sukama Violleta dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia Anita Lidya Luhulima.

“Dan beliau ikut bukan karena saudaraan sama saya, enggak. Karena memang diundang khusus,” ucapnya.

Tak Emosi

Arsul Sani mengaku tidak emosi dalam menghadapi tudingan ijazah palsu.

Menurutnya dirinya harus mengambil sikap tabayyun terlebih dahulu.

“Saya Muslim kan, selalu diajarkan kalau kita ada masalah, ada apa, maka fatabayyanu, tabayyun dulu ya, konfirmasi dulu,” kata Arsul Sani.

Baca juga: Soal Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKMK Akan Umumkan Hasil Pendalaman ke Publik

Ia juga menambahkan, sebagai pejabat publik dirinya harus menyikapinya secara tenang dalam menghadapi kritik publik.

“Bagi saya ketika pejabat publik dikritisi itu ya kita proporsional saja lah dan kita harus menyikapinya dengan dingin tidak emosional,” ucapnya.

“Jadi terlepas bahwa itu tidak benar keyakinan saya tentu saya harus bijak,” kata Arsul. 

Dilaporkan ke Bareskrim

Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi melaporkan Hakim Konstitusi Arsul Sani ke Bareskrim Polri terkait dugaan penggunaan ijazah doktor palsu pada Jumat (14/11/2025).

Dalam laporan itu, pihak aliansi menyerahkan sejumlah bahan pemberitaan untuk memperkuat dugaan bahwa ijazah doktor Arsul bermasalah.

Mereka juga menyebut universitas tempat Arsul menempuh studi tengah diselidiki otoritas antikorupsi Polandia terkait legalitas operasionalnya.

Universitas itu bernama Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU), tepatnya di Warsawa, Polandia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved