Kamis, 20 November 2025

Cerita Reni, Korban Pengantin Pesanan di China, Kasus Terungkap usai Ibu Mengadu ke Dedi Mulyadi

Perempuan asal Sukabumi, Reni Rahmawati, menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan. Ia dinikahkan dengan pria China.

Dok. Pemprov Jawa Barat
KASUS TPPO - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Perempuan asal Sukabumi, Reni Rahmawati, menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan. Kasus ini bermula saat Reni mendapat tawaran bekerja menjadi ART di China. Kasus ini terungkap setelah ibu Reni mengadu kepada Dedi pada 19 September 2025. 

Kasus Reni Rahmawati terungkap setelah sang ibu Emalia, mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada 19 September 2025.

Kepada Dedi, Emalia mengatakan Reni disekap di China.

Aduan dari Emalia itu kemudian mendorong KJRI Guangzhou untuk meminta bantuan kepada Public Security Provinsi Fujian, mencari keberadaan Reni.

Kepolisian setempat lantas mendatangi kediaman Tu Chao Cai dan memastikan keselamatan Reni.

Masih dilansir Kompas.com, Ben Perkasa Drajat bertemu dengan pihak Tu di Yongchun yang juga dihadiri ayah Tu, kepala wilayah Yongchun, Foreign Affairs Office (FAO) Quanzhou, dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Tu mengaku sudah membayar 205.000 RMB atau sekitar Rp476 juta kepada agen untuk menikahi Reni.

Namun, Reni dan keluarganya hanya menerima Rp11 juta dari seseorang bernama Abdullah.

Reni juga mengaku dipaksa agen untuk menandatangani dokumen pernikahan resmi.

Sementara, Tu merasa ditipu karena Reni tidak menunjukkan keberatan, serta saat menikah, hadir dua orang yang mengaku sebagai ayah dan ibu Reni, padahal bukan.

Setelah melalui sejumlah prosedur, pernikahan Reni dan Tu pun resmi berakhir.

Reni dijadwalkan akan pulang ke tanah air pada Selasa (18/11/2025) hari ini.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunCirebon.com/Muhammad Nandri, Kompas.com/David Oliver)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved