Sabtu, 22 November 2025

Hari Anak Sedunia 20 November 2025: Tema, Sejarah dan Cara Merayakan

Setiap tanggal 20 November, kalender dunia memiliki hari spesial yang diperingati yaitu Hari Anak Sedunia (World Children's Day).

Tribun Jateng/Hermawan Handaka
ILUSTRASI ANAK - Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SD N Pekunden Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/4/21). Setiap tanggal 20 November, kalender dunia memiliki hari spesial yang diperingati yaitu Hari Anak Sedunia (World Children's Day). 

TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 20 November, kalender dunia memiliki hari spesial yang diperingati yaitu Hari Anak Sedunia (World Children's Day).

Hari Anak Sedunia menjadi momen penting bagi kita semua untuk kembali fokus pada hak-hak anak di seluruh duni.

Mulai dari hak untuk sekolah, hak untuk sehat, sampai hak untuk didengarkan.

Untuk tahun 2025, PBB dan UNICEF mengangkat tema Hari Anak Sedunia yaitu 'My Day, My Rights' atau 'Hariku, Hakku'.

Mengutip dari unicef.org, tema 'Hariku, Hakku' menggambarkan bahwa setiap hari yang dijalani anak adalah cerminan dari hak-hak yang seharusnya mereka miliki, apakah hak itu hadir, hilang, atau sedang diperjuangkan. 

Tema ini mendorong dunia untuk lebih aktif mendengarkan anak-anak, memahami pengalaman mereka secara nyata, dan memberi ruang bagi mereka untuk menyampaikan pandangan tentang kehidupan yang mereka inginkan. 

Oleh karena itu, peringatan tahun ini menegaskan bahwa masyarakat, pemerintah, orang tua, dan sekolah memiliki tanggung jawab untuk mendukung serta menindaklanjuti aspirasi anak-anak.

Sejarah Hari Anak Sedunia 

Mengutip dari https://www.un.org/, tonggak resmi Hari Anak Sedunia terjadi pada 1954, ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Universal Children’s Day melalui Resolusi 836 (IX).

Resolusi ini merekomendasikan setiap negara:

Baca juga: 50 Ucapan Hari Anak Sedunia 20 November yang Penuh Makna, Cocok Dijadikan Caption Media Sosial

  • Menetapkan satu hari khusus untuk mempromosikan kesejahteraan anak,
  • Memperkuat solidaritas internasional,
  • Menyuarakan pemahaman global mengenai hak anak.

PBB tidak menetapkan tanggal yang sama untuk semua negara, sehingga masing-masing negara diperbolehkan memilih tanggalnya sendiri. 

Namun pada akhirnya, semakin banyak negara yang memutuskan merayakannya pada 20 November, bertepatan dengan dua peristiwa internasional yang sangat penting bagi hak anak.

Pada 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak, dokumen yang memperluas deklarasi tahun 1924 dan menetapkan 10 prinsip dasar.

Termasuk hak atas perlindungan, pendidikan, kesejahteraan, identitas, rasa aman, tatanan kehidupan yang layak.

Meski bersifat deklaratif dan tidak mengikat, dokumen ini memicu kesadaran global bahwa anak membutuhkan perlindungan hukum internasional yang lebih kuat.

Hari Anak Sedunia semakin memiliki makna mendalam ketika, tepat 30 tahun setelah Deklarasi, PBB mengesahkan Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child / CRC) pada 20 November 1989.

Konvensi ini merupakan perjanjian internasional paling komprehensif dan menjadi traktat hak asasi manusia yang paling banyak diratifikasi dalam sejarah dunia. 

Hampir seluruh negara di dunia menandatangani dan meratifikasinya, termasuk Indonesia pada tahun 1990.

Konvensi Hak Anak menetapkan empat prinsip utama:

  • Non-diskriminasi
  • Kepentingan terbaik bagi anak
  • Hak untuk hidup, bertahan, dan berkembang
  • Hak anak untuk didengar dan berpendapat

Dokumen ini memberi kekuatan hukum internasional untuk memastikan negara melindungi hak anak dalam bentuk kebijakan, layanan publik, dan perlindungan sosial.

Sejak pengesahan Konvensi Hak Anak, tanggal 20 November diadopsi secara luas sebagai Hari Anak Sedunia karena memiliki hubungan historis yang kuat dengan dua peristiwa penting tersebut. 

PBB kemudian secara resmi mendorong negara-negara untuk merayakan Universal Children’s Day pada tanggal tersebut.

Cara Merayakan Hari Anak Sedunia 2025

Beragam kegiatan dapat dilakukan untuk merayakan Hari Anak Sedunia, baik di lingkungan pendidikan, komunitas, maupun keluarga.

Berikut beberapa cara merayakan Hari Anak Sedunia 2025:

1. Kegiatan edukatif di sekolah

Sekolah dapat mengadakan acara seperti seminar, lokakarya kreativitas, pameran karya, atau diskusi kelas yang mengajarkan nilai-nilai hak anak secara interaktif.

Dikutip dari kidsinthemiddl.org, beberapa kegiatan yang juga dapat dilakukan untuk memperingari Hari Anak Sedunia adalah pergi ke kebun binatang hingga bersepeda keliling taman.

2. Kampanye digital bertema 'Hariku, Hakku'

Media sosial dapat menjadi ruang untuk menyebarkan edukasi, kutipan inspiratif, atau memberikan platform bagi anak-anak untuk menyampaikan pendapat tentang dunia yang mereka impikan.

3. Aktivitas keluarga yang memperkuat hubungan

Orang tua dapat meluangkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak, mendengarkan keluh kesah mereka, serta memberi ruang untuk mengungkapkan gagasan atau keinginan.

4. Kegiatan komunitas ramah anak

Komunitas dapat menciptakan ruang aman dan kegiatan kreatif seperti permainan edukatif, kegiatan seni, hingga penyuluhan tentang perlindungan anak.

5. Memberikan ruang partisipasi bagi anak

Baik di rumah maupun di sekolah, anak dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehari-hari sebagai bentuk penghargaan terhadap hak berpendapat.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Hari Anak Sedunia 2025

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved