Sidang Korupsi Minyak Pertamina, Terungkap Trafigura Menang Lelang Pengadaan BBM Tanpa Ikut Aturan
Trafigura Asia Trading (TAT) jadi pemenang lelang pengadaan BBM RON 88 dan 92 meski tak terdaftar dalam daftar mitra usaha terseleksi atau demut.
Ringkasan Berita:
- Edward Corne sebagai VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga pernah menyampaikan draft untuk dua memo
- Memo pertama mengusulkan pelaksanaan proses penunjukan langsung kepada Trafigura Asia Trading
- Penunjukan langsung dipilih sebagai metode pengadaan apabila metode pelelangan khusus dan pemilihan langsung tidak bisa mengakomodir proses pengadaan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - VP Planning Trading Development Pertamina Patra Niaga Agung Ayudhya Harry Putra mengatakan Trafigura Asia Trading (TAT) jadi pemenang pengadaan BBM RON 88 dan 92 meski tak terdaftar dalam daftar mitra usaha terseleksi atau demut.
Trafigura Asia Trading merupakan perusahaan bagian dari Trafigura grup.
Trafigura Asia Trading merupakan perusahaan dagang komoditas multinasional yang beroperasi di Asia, khususnya memperdagangkan komoditas seperti minyak, gas, dan logam.
Perusahaan tersebut terseret dalam kasus tata kelola minyak Pertamina.
Agung Ayudhya Harry yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat mengatakan Edward Corne sebagai VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga pernah menyampaikan draft untuk dua memo.
Baca juga: Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Dihadirkan di Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Minyak Mentah
Trafigura Asia Trading (TAT) merupakan pemenang untuk pengadaan RON 88 dan RON 92 Pertamina.
"Memo pertama adalah untuk mengusulkan pelaksanaan direct negotiation atau proses penunjukan langsung kepada TAT," kata Agung dalam sidang kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) 2018-2023, PN Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025).
Dalam memo yang kedua membuat draft untuk melaporkan hasil dari direct negotiation yang ada di memo sebelumnya yang sudah mendapatkan persetujuan dari direktur yang menjabat saat itu.
Baca juga: Eksepsi Riva Siahaan Cs Ditolak Hakim, Sidang Korupsi Minyak Mentah Lanjut ke Tahap Pembuktian
Kemudian jaksa menanyakan kapan penunjukan langsung Trafigura Asia Trading bisa dilakukan.
"Penunjukan langsung dipilih sebagai metode pengadaan apabila metode yang pelelangan khusus dan pemilihan langsung tidak bisa mengakomodir proses pengadaannya," ungkap Agung.
Menurut Agung term H1 2021 saat itu banyak mitra supplier yang ikut mengajukan kerja sama untuk pengadaan BBM RON 88 dan 92.
"Untuk pemenuhan impor term H1 2021, seingat saya terdapat banyak mitra yang menjadi supplier," ucap Agung.
Jaksa pun lantas mendalami pernyataan Agung dengan menanyakan apakah lelang saat itu dilakukan secara khusus.
"Apakah semua demut diundang. Apakah Saudara mengetahui kalau Trafigura Private Limited itu dikenai sanksi?" tanya jaksa.
Agung menerangkan semua demut diundang dan mengetahui Trafigura Asia Trading dikenakan saksi.
"Apakah saudara mengetahui Trafigura Asia Trading Private Limited itu belum terdaftar sebagai mitra usaha?" tanya jaksa yang kemudian dijawab tahu oleh saksi Agung.
Kemudian jaksa mempertanyakan mengapa saksi Agung menerima usulan dari Manager Product Trading untuk penunjukan langsung Trafigura Asia Trading.
"Saudara mempunyai kewenangan menolak atau menyanggah? Ini belum terdaftar sebagai demut, ini tidak ada alasan yang kuat untuk penunjukan langsung?" tanya jaksa.
Agung menerangkan proses pengadaan untuk term tersebut prosesnya bisa berbulan-bulan.
"Sehingga apabila saya ada di salah satu momen atas proses yang berjalan panjang, menurut saya tidak bijak apabila saya yang decline itu," kata Agung.
"Itu secara personal seperti itu, namun izin secara organisasi dalam kondisi tidak ada pejabat definitif, menurut pemahaman kami semua responsibility naik ke level di atasnya," imbuhnya.
Perlakuan Khusus
Agung dihadirkan sebagai saksi untuk tiga terdakwa di antaranya:
- Direktur PT Pertamina Patra Niaga 2023-2025, Riva Siahaan.
- Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga 2023-2025, Maya Kusmaya.
- VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga 2021-2023, Edward Corne .
Dalam surat dakwaan penuntut umum menyebut pelaksanaan lelang impor BBM, para pihak terkait di PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) memberikan perlakuan istimewa pada proses tender produk kilang kepada empat supplier yaitu Trafigura Private Ltd, Trafigura Asia Trading Pte Ltd, Sinochem International Oil (Singapore) Pte Ltd, dan BP Singapore Pte Ltd.
Sehingga pelaksanaan pengadaan tidak dilakukan sesuai prinsip dan etika pengadaan.
Penyimpangan tersebut mengakibatkan terjadinya kerugian negara pada PT Pertamina (persero) dan/atau PT PPN yang merupakan pengeluaran oleh PT Pertamina (persero) dan/atau PT PPN untuk pembelian/pengadaan impor produk kilang yang lebih besar dari seharusnya yaitu sebesar USD 6,997,110.65.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.