Sabtu, 22 November 2025

Waspada! Anak Muda Direkrut Jadi Teroris Melalui Gim Online Roblox hingga PUBG

Dengan membaur dengan lingkungan ini, para perekrut berinteraksi langsung dengan pemain gim online.

Penulis: Hasanudin Aco
Business Insider
REKRUT TERORIS - Ilustrasi seorang anak muda sedang bermain gim online. Para ahli dan aparat keamanan memperingatkan bahaya permainan gim online karena para ekstremis merekut mereka jadi teroris. 

Ringkasan Berita:
  • Kelompok ekstremis mengeksploitasi permainan daring seperti PUBG dan Roblox untuk merekrut para teroris.
  • Mereka terutama menargetkan kaum muda yang rentan
  • Perekrut menggunakan profil palsu untuk menyebarkan ideologi kekerasan.
  • Negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia menghadapi peningkatan kasus pemuda yang teradikalisasi melalui platform game
  • Hal ini memicu seruan untuk membuat regulasi yang lebih ketat dan pendidikan literasi digital.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform game online atau permainan daring seperti PUBG, Battlegrounds hingga Roblox telah menjadi taman bermain digital bagi jutaan anak muda di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Para pengamat mengatakan jaringan ekstremis di seluruh Asia Tenggara telah mengubah ruang-ruang permainan ini menjadi saluran radikalisasi.

Mengalihkan taktik perekrutan mereka dari platform media sosial ke dunia imersif tempat kaum muda menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari.

Dengan membaur dengan lingkungan ini, mereka berinteraksi langsung dengan pemain gim online.

Sekaligus para ekstrimis ini menyebarkan ide-ide kekerasan atau eksklusivisme dengan cara yang terasa kasual dan tersembunyi, menutupi narasi berbahaya dalam permainan biasa.

Ancaman tersebut telah terwujud dalam insiden baru-baru ini di seluruh wilayah.

Pemerintah Indonesia dan Malaysia meninjau apakah permainan ini memerlukan pembatasan baru.

“Platform permainan yang populer di kalangan anak muda, memiliki kapasitas untuk menormalkan kekerasan dalam kehidupan nyata melalui simulasi pelatihan virtual,” kata Dr. Mustafa Iz-zuddin, analis senior urusan internasional di konsultan kebijakan dan bisnis Solaris Strategies Singapura seperti dikutip dari Strait Times, Sabtu (22/11/2025).

“(Oleh karena itu), kelompok ekstremis atau teroris telah secara aktif memanfaatkannya untuk memperkuat pengaruh dan meningkatkan perekrutan mereka.”

Kelompok teroris telah menunjukkan “kemampuan beradaptasi yang luar biasa” untuk merekrut teroris.

Perekrut menggunakan profil dan identitas palsu saat bermain dan ikut terlibat dalam gim online.

Kata Dr Mustafa, yang juga merupakan profesor tamu hubungan internasional di Universitas Islam Indonesia.

Para ekstrimis ini menguasai mental psikologis para anak-anak muda yang sedang bermain gim online, terutama bagi mereka yang kesepian.

Pola baru perekrutan teroris

Ini diduga merupakan pola baru dalam perekrutan anak-anak dan pelajar ke dalam jaringan terorisme dengan memanfaatkan gim online.

Karopenmas Polri Brigjen (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko sebelumnya mengatakan, dari asesmen Polri, faktor psikologis dan sosial anak juga memengaruhi proses perekrutan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved