Sabtu, 16 Agustus 2025

Tanggapan BYD Soal Pabrik Perakitan yang Berdiri di Atas Lahan Pertanian Subang

Pabrik BYD dan Vinfast disebut-sebut dibangun di lahan pertanian yang ditetapkan pemerintah sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). 

Tribunnews/Endrapta
PABRIK BYD SUBANG - Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan di sela acara test drive BYD Atto 1 di kawasan Prambanan, Yogyakarta, Rabu (13/8/2025) malam. Ia merespons pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal pembangunan pabrik BYD di Subang. 

Investasi kedua produsen EV asal Vietnam dan Tiongkok tersebut mencapai Rp 33 triliun dan diprediksi membuka peluang tenaga kerja hingga puluhan ribu orang.

"Pabrik mobil yang nilai investasinya kurang lebih Rp 33 triliun. Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan. Kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat."

"Karena ini kita akan dorong investasi agar terbuka lapangan kerja demi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat terbuka lapangan kerja akan diterima lapangan kerja itu kurang lebih 23.000 orang," ucap Amran.

Meski begitu, Amran mengusulkan untuk penggantian lahan LP2B yang digunakan VinFast dan BYD tiga kali lipat dari yang digunakan saat ini.

Baca juga: Pabrik BYD di Subang Beroperasi Akhir 2035, Akan Produksi Semua Model yang Dijual di Indonesia

"Tadi saya mendapat rekomendasi stratejik adalah mengganti tiga kali lipat. Jadi kalau ada area LP2B namanya LP2B 200 maka nanti disiapkan 600 hektare sawah baru. Kalau 70 berarti 3 kali lipat 210 hektare sawah baru. Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat," tutur Dedi.

Kabarnya kedua pabrikan EV tersebut sudah setuju terhadap usulan penggantian area LP2B itu. Sedangkan untuk lokasi penggantinya sudah ditentukan.

Dedi menyatakan, lokasi konversi lahan LP2B akan berada di wilayah Indramayu. Wilayah ini dipilih karena dekat dengan Subang.

"Dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang. Ini bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi, serta ketersediaan lapangan kerja yang kurang lebih akan direkrut sekitar 23.000 orang tenaga terampil," ucap Dedi.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan