Jumat, 8 Agustus 2025

Pendidikan Profesi Guru

Jawaban Latihan Pemahaman-Cerita Reflektif Materi Nilai Dasar dalam Pendidikan Modul FPPN Topik 2

Jawaban latihan pemahaman-cerita reflektif modul FPPN topik 2 Makna Urgensi dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai materi Nilai Dasar Pendidikan

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews.com/Canva
KUNCI JAWABAN PPG - Grafis tentang kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) Topik Makna Urgensi dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai materi Nilai-nilai Dasar dalam Pendidikan dalam PPG 2025 tahap 2 yang dibuat di aplikasi Canva Premium, Selasa (5/8/2025). 

Konsistensi nilai yang ditunjukkan guru menjadi penting dalam keberhasilan transfer nilai di lembaga pendidikan. Temuan ini menjadi landasan untuk memastikan nilai-nilai yang dimiliki guru sejalan dengan nilai yang dijunjung sekolah pada saat proses rekrutmen guru dan juga pengangkatan kepala sekolah. Kesepemahaman nilai-nilai antara sekolah, guru dan orang tua menjadi kunci membentuk nilai yang akan dijunjung dari generasi ke generasi.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Saya menyadari bahwa kesamaan nilai antara warga sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis. Perbedaan pandangan tentang pendidikan nilai antara orang tua, peserta didik, dan guru memang sering terjadi. Misalnya, orang tua lebih menekankan prestasi akademik, sementara guru menekankan pentingnya disiplin dan tanggung jawab. Peserta didik sendiri mungkin lebih terpengaruh oleh nilai-nilai dari media sosial atau teman sebaya.

Jika nilai yang dianut sekolah bertentangan dengan nilai-nilai dari rumah, akan muncul kebingungan dan konflik internal pada peserta didik. Mereka bisa merasa terpecah antara dua otoritas yang berbeda. Hal ini dapat menurunkan motivasi belajar, munculnya perilaku menyimpang, dan lemahnya pembentukan karakter.

Untuk menjembatani perbedaan ini, komunikasi yang terbuka antara sekolah dan orang tua sangat diperlukan. Sekolah dapat mengadakan forum bersama, seperti pertemuan orang tua dan guru, serta program parenting untuk menyamakan persepsi. Selain itu, penting untuk menanamkan nilai universal seperti kejujuran, tanggung jawab, dan saling menghormati, yang dapat diterima oleh semua pihak. Dengan begitu, pendidikan nilai bisa berjalan selaras dan efektif.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Orang tua, peserta didik, dan guru sering memiliki pandangan berbeda. Orang tua mungkin menekankan nilai tradisional, sementara peserta didik dipengaruhi budaya populer dan media sosial. Guru berfokus pada nilai akademik dan Pancasila, yang kadang bertentangan dengan individualisme yang dianut siswa. Perbedaan ini dapat menciptakan ketidakselarasan dalam pembentukan karakter.

Jika nilai sekolah (misalnya, kedisiplinan, toleransi) berbeda dengan nilai di rumah (misalnya, permisif atau kompetitif), siswa dapat mengalami kebingungan identitas, konflik perilaku, atau kurangnya konsistensi moral. Hal ini berpotensi meningkatkan kenakalan remaja atau sikap apatis terhadap nilai sekolah.

Sekolah dapat mengadakan dialog rutin dengan orang tua untuk menyamakan persepsi tentang nilai inti, seperti melalui lokakarya atau parenting class. Kurikulum pendidikan nilai harus fleksibel, mengintegrasikan nilai Pancasila dengan konteks lokal. Guru juga perlu dilatih untuk memahami dinamika nilai siswa dan keluarga, menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung.

*) Disclaimer: 

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan