Kamis, 4 September 2025

Penambangan Minyak Sumur Tua di Blora Hasilkan Rp 2 Miliaran Per Bulan

Deru suara mesin truk Mercedes Benz terdengar kencang di sekitar lokasi sumur penambangan minyak tradisional di Desa Ledok, Kecamatan Sambong.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng
Aktivitas penambangan minyak bumi di sumur tua di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Deru suara mesin truk Mercedes Benz terdengar kencang di sekitar lokasi sumur penambangan minyak tradisional di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora.

Alat itu dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa dipakai menimba minyak yang masih bercampur lumpur dan air.

Hasil penambangan itu selanjutnya disaring supaya bisa mendapatkan minyak mentah dan dikirim ke Pertamina.

Penambangan minyak tradisional masih dilakukan warga di wilayah itu sejak puluhan tahun silam, meski kini telah dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (BPE) dalam pengelolaan penambangan minyak di sumur tua peninggalan zaman penjajahan Belanda itu.

Direktur Utama PT BPE, Christian Prasetya mengatakan, kehadiran BUMD dalam pengelolaan penambangan minyak di sumur tua itu adalah untuk memenuhi amanat peraturan menteri (Permen) Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) 1/2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak dan Bumi Pada Sumur Tua.

Baca: Bawaslu Telusuri Dugaan Mahar Pilkada Jatim, Cirebon dan Kalteng

"Kami mendapatkan izin pengelolaan sumur tua di Ledok sejak 2017," katanya, kepada Tribun Jateng, baru-baru ini.

Selain di lapangan Ledok, Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Christian menuturkan, PT B‎PE di Blora juga mendapatkan izin pengelolaan sumur tua di lapangan Semanggi dan Banyuasin, Kecamatan Jepon.

Di Ledok, BUMD yang berdiri pada 2008 itu mendapat izin pengelolaan 196 sumur.

Sementara di lapangan Semanggi dan Banyuasin, PT BPE mendapat izin pengelolaan 80 titik sumur.

Menurut dia, dari jum‎lah sumur yang ada di Ledok, baru 108 yang berproduksi.

Sedangkan di Jepon, dari 80 sumur yang ada, baru lima titik yang berproduksi.

"Pada 2018 ini kami ingin meningkatan produksi di Ledok dengan mengaktifkan produksi sekitar 30-40 sumur lagi," sambungnya.

Baca: Pria Tiga Anak Berperilaku Seks Menyimpang Sejak SMA Setelah Jadi Korban Temannya

Christian menyatakan, saat ini profil terbaik ‎pengelolaan sumur tua ada di lapangan Ledok.
Sehingga, tak heran pada 2017 para pengelola sumur di Ledok ini menyabet penghargaan pengeloaan terbaik dari Pertamina.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan