Jumat, 14 November 2025

Pemilu 2019

Kader PSI di Sulsel Ramai-ramai Undur Diri Alasannya Mulai dari Tak Transparan Hingga Soal Poligami

Salah satu kader PSI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nadir Amir, memilih mundur dari PSI.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Grace Natalie, memberikan keterangan kepada wartawan usai diperika sebagai saksi oleh Direskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018). Pemeriksaan tersebut guna mengklarifikasi tuduhan menolak Peraturan Daerah (Perda) Syariah terkait laporan dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia pimpinan pengacara Eggy Sudjana. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Mundur Gegara Larangan Poligami

Salah satu kader PSI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nadir Amir, memilih mundur dari PSI.

Nadir Amir mundur karena tidak setuju larangan poligami oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie.

"Pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum di Festival 11 kemarin di Surabaya itu sangat kontroversial bagi saya, terus terang saya menolak.

Alasan pertama karena poligami sudah ada pada zaman nabi," katanya dalam keterangan tertulis ke Tribun Timur, Kamis (13/12/2018).

"Alasan kedua karena Bapak saya sendiri sampai sekarang punya istri 4. Jelas itu poligami.

Maksud saya ya kalau tidak mau atau tidak suka, tidak usah di larang-larang kadernya untuk menolak poligami," ujarnya menambahkan.

Nadir Amir yang dikonfirmasi via telepon selulernya membenarkan surat keterangan tertulis itu.

Dia siap mempertanggungjawabkan langkahnya itu.

Nadir Amir merupakan Ketua DPC PSI Kecamatan Cina Kabupaten Bone yang juga Calon Anggota DPRD Bone nomor urut empat di Daerah Pemilihan (Dapil) 2.

Dia merupakan mantan Presiden Mahasiswa BEM Polinas Makassar. Alumni SMKN 1 Watampone ini juga merupakan pengurus Kepmi Bone.

Ketua DPW PSI Sulsel Fadhli Noor mengatakan alasan Ketua Umum PSI Grace Natalie menolak poligami karena merugikan perempuan.

"Berdasarkan riset dari berbagai lembaga, baik dari LBH APIK, poligami ini banyak tidak menguntungkan untuk kaum perempuan," katanya.

Sehingga, PSI, meminta komitmen calon legislator (caleg) untuk menandatangani surat perjanjian untuk tidak setuju poligami.

"Itu adalah aturan teknis kami di PSI, dan itu sudah disampaikan ke masing-masing pengurus Dan caleg," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved