Kernet Bus Sugeng Rahayu Meninggal, Korban Tewas Kecelakaan Bus Bertambah Jadi 4 Orang
Dengan meninggalnya Yanto, maka total korban meninggal kecelakaan dua bus di jalur Magetan-Ngawi bertambah menjadi 4 orang.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Satu lagi korban kecelakaan maut antara Bus Eka dan Bus Sugeng Rahayu meninggal dunia. Korban adalah Mochamad Pariyanto alias Yanto, kernet bus Sugeng Rahayu.
Dengan meninggalnya Yanto, maka total korban meninggal kecelakaan dua bus di jalur Magetan-Ngawi, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini menjadi empat orang.
Yanto sempat dirawat di rumah sakit setelah kecelakaan maut tersebut.
Sayangnya, nyawa Yanto tidak tertolong.
Baca juga: Cerita Korban Tabrakan Maut di Ngawi: Badan Penuh Pecahan Kaca, Pingsan hingga Kaget Atap Bus Lepas
Sehingga jumlah korban meninggal dunia kini mencapai empat orang.
Sebelumnya korban tewas tercatat ada tiga orang, masing-masing Catur, sopir Bus Eka dan Agus Susanto sopir Bus Sugeng Rahayu, serta seorang pejalan kaki.
Selain itu, sebanyak 14 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Kejadian tragis ini bermula saat Bus Eka, yang dikemudikan oleh Catur, warga Boyolali, Jawa Tengah, melaju dengan cepat dari arah Ngawi menuju Magetan.
Ketika sampai di lokasi kejadian, bus yang berjurusan Yogyakarta-Surabaya ini mencoba menghindari seorang pejalan kaki.
Namun, upaya pengemudi Bus Eka untuk menghindari pejalan kaki tersebut berakhir tragis.
Bus tersebut banting setir, bergerak ke arah berlawanan, dan bertabrakan dengan Bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan oleh Agus Susanto, warga Blitar, Jawa Timur, yang juga melaju dengan kecepatan tinggi.
Tabrakan keras itu mengakibatkan rusaknya kedua bus dan menyebabkan pengemudi Sugeng Rahayu terlempar keluar dari kendaraannya dan tewas di tempat.
Baca juga: Sri & Suami Tertidur saat Bus yang Ditumpanginya Tabrakan, Kaget Dengar Suara Kencang, Bus Ringsek
Sementara itu, sopir Bus Eka, Catur, meninggal dunia setelah terjepit dalam kerusakan bodi depan bus yang parah.
Selain kedua sopir tersebut, seorang pejalan kaki yang tengah menyeberang juga menjadi korban tewas akibat kecelakaan yang tragis ini.
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari saksi-saksi yang ada di dalam kedua bus tersebut.
Proses penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyebab pasti dari kecelakaan ini.
Kesaksian Korban
Pasangan suami istri (Pasutri) asal Magelang, Jawa Tengah, Sukarjan (45) dan Sri Utami (44) tiada henti mengucap puji syukur karena selamat dari Kecelakaan Bus Ngawi.
Sri Utami dan Sukarjan tidak menyangka, kecelakaan bus Sugeng Rahayu di ngawi bernopol W 7572 UY yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan maut dengan Bus Eka bernopol S 7551 US di Jalan Raya Ngawi - Maospati Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (31/8) pagi.
"Kami naik bus dari Kertosono, keperluan hendak mengunjungi saudara ke Magelang.
Berangkat dini hari," ujar Sri Utami saat dirawat karena luka ringan akibat kecelakaan ngawi di RSUD Geneng, Ngawi, Jawa Timur.
Baca juga: Soal Kecelakaan Bus Eka vs Sugeng Rahayu di Ngawi, Kernet Selamat hingga Penumpang Dapat Santunan
Selama perjalanan, Sri Utami bersama Sukarjan tidur pulas dan duduk di kursi nomor 5 sebelah kiri.
Mereka terbangun usai mendengar suara kencang dalam insiden bus eka vs sugeng rahayu tersebut.
"Jam 5 pagi kami keluar dari bus. Sambil menggigil udara dingin, saya lihat kondisi bus sudah hancur.
Kecepatan bus cukup kencang," tuturnya.
"Terkejut setelah melihat bus ringsek. Kami cuma luka ringan.

Habis ada kecelakaan kami diarahkan ke RSUD Geneng Ngawi," tambah Sri Utami.
Sementara, Sukarjan mengaku sering naik bus Sugeng Rahayu ketika ada kepentingan berkunjung ke keluarga di Magelang maupun di Yogyakarta.
"Domisili kami Kertosono Nganjuk. Sering naik bus biaya murah kalau pulang ke rumah saudara atau sekedar menjenguk," pungkas pria dengan luka ringan itu.
Pantauan di lokasi kejadian kondisi bus Sugeng Rahayu yang di tumpangi Sri dan Sukarjan cukup parah.
Atap bus terlepas dan kondisi bodi ringsek. Sementara kondisi bus Eka juga serupa. Bodi depan rusak parah tak berbentuk.
Warga sekitar lokasi kejadian tabrakan adu banteng dua bus juga mendengar suara cukup keras saat kejadian.
Salah satu warga yang melihat kecelakaan bus itu yakni Yoyok Nugroho. Jarak dari lokasi kejadian ke rumah Yoyok juga lumayan jauh yakni sekira 1 kilometer lebih.
Dirinya turut menjadi saksi mata insiden tabrakan antarbus tersebut.
"Kencang banget suaranya. Saya lihat sudah ada korban yang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sopir kedua bus sudah meninggal dunia di tempat," kata Yoyok.
Menurutnya, peristiwa ini bermula dari Bus Eka yang melaju dari arah Surakarta berusaha menghindar ketika ada seorang penyeberang jalan.
Manuver itu membuat bus Eka adu banteng dengan bus Sugeng Rahayu yang sedang melaju menuju arah Surakarta.
Kecelakaan maut ini mengakibat tiga orang meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Tiga korban meninggal dunia yakni sopir kedua bus dan seorang warga setempat.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono menyebut ada korban terjepit badan bus seusai kecelakaan terjadi.
"Korban luka ada di dua rumah sakit, Rumah sakit Geneng yang terdekat dari lokasi kejadian dan sebagian ada dibawa ke RSUD Ngawi," ujarnya.
Argowiyono mengatakan, hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab adu banteng dua bus dari PO yang berbeda itu. Polres Ngawi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi mata.
Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi mengatakan kecelakaan dua bus tersebut diduga disebabkan menghindari pejalan kaki. Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto awalnya melaju dari arah Surabaya menuju Solo, Madiun. Bus mengalami adu banteng dengan Bus Eka Cepat bernopol S 7551 US yang dikemudikan Catur yang melaju dari arah berlawanan menuju Surabaya.
"Dugaan awal demikian (penyeberang jalan penyebab kecelakaan)," kata AKP Achmad.
Pihak Jasa Raharja menyampaikan turut berduka cita atas Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Sugeng Rahayu di Jalan Raya Ngawi-Maospati, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kepala Perwakilan Jasa Raharja Madiun Raya, Rudi Elfish mengaku prihatin, lantaran kejadian tersebut memakan banyak korban jiwa.
"Kami menjamin semua korban kecelakaan lalu lintas dapat santunan, sesuai dengan peraturan yang ada," ujar Rudi, usai mendata korban kecelakaan di RSUD Geneng Ngawi.
Dirinya menyebutkan, untuk korban luka-luka akan mendapatkan santunan sebesar Rp 20 juta. Sedangkan korban yang meninggal dunia mendapatkan Rp 50 juta.
"Khusus yang meninggal dunia akan diserahkan kepada ahli waris. Sejauh ini belum ada tambahan korban," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul UPDATE Korban Tewas Kecelakaan Bus Eka Vs Sugeng Rahayu Bertambah Jadi 4 Orang, Terakhir Yanto Kenek
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.