Kronologis Disertir TNI AD Sandera dan Tembak Personel Subdenpom Belitung, Berawal Dari Aduan Istri
Seorang disertir TNI AD Sertu Hendri menembak prajurit yang hendak menyergapnya di Kabupaten Belitung. Berikut kronologis lengkapnya.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Seorang disertir TNI AD Sertu Hendri menembak prajurit yang hendak menyergapnya di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/1/2025) dini hari.
Akibatnya seorang anggota TNI, Serma Randi mengalami luka tembak di punggung kiri hingga harus mendapatkan perawatan di RSUD Mardisi Judono.
Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama mengatakan Serma Randi dijadwalkan akan menjalani operasi Selasa (14/1/2025) untuk mengambil proyektil peluru yang masih bersarang di tubuh korban.
Kondisi korban hingga saat ini masih stabil dan sadar semenjak kejadian.
"Kalau keterangan dokter besok dioperasi. Memang tidak kena organ vital, tapi beberapa senti lagi hampir terkena jantung," kata Jaka kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).
Baca juga: Sosok Wanita Penjual Seblak Tewas Dicor di Belitung Timur, Terakhir Terlihat Seminggu Lalu
Kronologis Kejadian
Letda Cpm M Jaka Budi Utama pun mengungkap kronologis kejadian yang menimpa anggotanya.
Peristiwa berawal saat pihaknya menerima laporan dari istri siri pelaku pada Minggu (12/1/2025) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Diduga Sertu Hendri saat itu melakukan penganiayaan dan meneror istri sirinya.
Baca juga: Bos Warung Kopi Sekap Ibu dan Bayinya di Bangka Belitung Selama 35 Hari, Korban Trauma Berat
"Yang bersangkutan ini diduga menganiaya dan meneror istri sirinya. Setelah dicek ternyata Sertu Hendri ini disertir dan DPO," ujar Jaka.
Setelah mengumpulkan informasi, Jaka sempat memberikan briefing kepada anggotanya.
Sebab, mereka mendapat informasi Sertu Hendri membawa senjata api.
Akhirnya, personel yang dipimpin Jaka langsung mendatangi kontrakan pelaku di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung sekitar pukul 00.32 WIB dini hari.
Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu.
Awalnya, pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan.
Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.