Kasus Guru Ngaji Cabul Kembali Terjadi, Kali Ini Siswi SMP di Wonosobo Dicabuli Sampai Kejang-kejang
Guru ngaji berinisial S ini diduga tega melakukan perbuatan bejatnya tak lain kepada muridnya sendiri yang saat ini masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Muhammad Zulfikar
Seluruh kejadian tersebut di atas dilakukan di rumah milik tersangka dan diketahui dengan adanya pelaporan tersebut berdasarkan pengakuan dari Ketua RW 002 Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
“Korban sejumlah lebih dari 20 orang anak-anak dan tersangka melakukan pencabulan terhadap korban anak-anak sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2024,” ujar Wira.
Wira mengungkapkan, modus kejahatan yang dilakukan W yakni dengan mengajak korban bermain di rumahnya dan menyediakan sejumlah handphone hingga memberi imbalan uang.
Selain itu, pelaku pun memberikan hotspot internet gratis untuk digunakan korban.
“Tersangka W menyediakan kurang lebih 8 unit HP menyediakan hotspot secara gratis, makanan gratis, rokok pada anak-anak serta memberikan imbalan guna memperlancar perbuatan cabulnya itu,” beber Wira.
Baca juga: Janji Palsu Rp 15 Juta buat Ibu di Tangsel Jadi Tersangka usai Buat Video Cabul dengan Anaknya
“Uang yang diberikan mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu,” lanjut dia.
Modus lain, pelaku W berpura-pura mengalami sakit.
Tersangka mengatakan kepada korban bahwa satu-satunya obat untuk menyembuhkan sakitnya dengan zat cair ejakulasi korban.
Namun, tak dijelaskan lebih lanjut untuk apa zat cair ejakulasi dari korban tersebut.
W melakukan aksi cabulnya itu di kediaman pelaku Ciledug Tangerang beberapa waktu lalu.
"Pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangan pelaku sakit dan yang bisa menyembuhkan adalah zat cair ejakulasi dari korban, anak-anak," kata Wira.
Korban Pencabulan Trauma, Dikhawatirkan jadi Pelaku
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) menyatakan, berdasarkan data yang diterimanya, dari 20 anak lebih yang menjadi korban dugaan pencabulan oknum guru ngaji, W (40) di Tangerang mengalami trauma.
Pihaknya pun bakal memberikan pendampingan pada anak-anak tersebut.
"Disebutkan bahwa P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak UPTD PPA) di Kota Tangerang, salah satu dampaknya adalah ini mengalami trauma, gak mau ngaji lagi, berinteraksi sosial itu sekarang agar dibatasi," ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar pada wartawan, Jumat (31/1/2025).
Kunci Gitar Sabar - Sadewok, Chord Dasar: Duh Sayang Ngapuntene Saestu Yen Dereng Saget Nuruti |
![]() |
---|
Foto Rangkulan Mereka Viral, Sudewo Tegaskan Tak Berikan Apapun ke Husein Sang Inisiator Demo Pati |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang, Kamis 28 Agustus 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Tak Asal Tuntut Hak Siar, Vidio Punya Bukti Kafe Milik Nenek Endang Gelar Nobar FA Cup Tahun Lalu |
![]() |
---|
Usai Bebas Bersyarat, Bambang Tri Mulyono Menghilang: Rumahnya Sepi di Blora Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.