51 Napi Kabur dari Lapas Kutacane: Tidak Ada Bilik Asmara, Pembagian Makanan Buka Puasa Lama
Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, Andi Hasyim mengatakan pihaknya tidak berwenang memenuhi fasilitas bilik asmara
Editor:
Erik S
"Menurut keterangan dari pihak Lapas, insiden bermula saat proses pembagian makanan berbuka puasa dilakukan secara satu per satu, yang memicu ketidakpuasan para warga binaan," kata Doni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/3/2025).
Sekitar pukul 18.25 WIB, sejumlah warga binaan secara serentak melakukan keributan dan mendobrak pintu besi pembatas wilayah aman dalam Lapas.
Setelah pintu besi roboh, mereka langsung berlarian menuju pintu gerbang utama dan melakukan perlawanan terhadap petugas Lapas dalam upaya melarikan diri.
Proses pelarian dilakukan melalui ruangan staf Lapas dengan membobol plafon dan naik ke atas atap. Dari sana, mereka berhasil mendobrak seng atap kantor Lapas dan keluar melalui atap Lapas.
"Dari hasil pengejaran, 12 orang telah berhasil kembali ditemukan. Sedangkan 39 orang lagi masih dalam pencarian," ujar Doni.
Doni mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika mengetahui keberadaan para tahanan yang masih buron.
Saat ini, petugas gabungan dari Polres Aceh Tenggara dan Lapas Kelas II B Kutacane masih melakukan pengejaran dan memastikan seluruh tahanan yang kabur dapat kembali diamankan.
"Insiden ini mengingatkan kembali pentingnya pengawasan yang ketat terhadap para warga binaan, terutama pada saat-saat tertentu seperti pembagian makanan berbuka puasa, yang dapat memicu kerusuhan dan pelarian," pungkasnya.
Dibantu warga adang napi
Puluhan narapidana tersebut melarikan diri setelah membobol atap tahanan pada Senin (10/3/2025) menjelang berbuka puasa.
Insiden ini membuat warga sekitar, termasuk para pedagang takjil, panik dan berlarian menyelamatkan diri.
Seorang warga Aceh Tenggara, M. Eko Saputra, mengatakan para napi melompat dari atap dan langsung berlari melewati pintu pagar depan lapas. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi.
"Pedagang juga panik berhamburan. Mereka teriak-teriak minta tolong," kata Eko saat dihubungi Kompas.com via telepon.
Eko menyebutkan bahwa beberapa petugas lapas dan warga berusaha menghadang serta menangkap para napi yang melarikan diri.
"Ada sebagian warga yang membantu petugas untuk menangkap tahanan," ujarnya.
Jejak Pelarian Pelaku Pembunuhan Berantai di Aceh Tenggara, Kawasan Hutan Dipantau Pakai Drone |
![]() |
---|
Pelaku Pembunuhan 5 Orang di Aceh Tenggara Hidup Terasing, Tinggal Bersama Ayahnya di Tengah Hutan |
![]() |
---|
Pembunuh Berantai di Aceh Tenggara Selama Ini Tinggal di Hutan Belantara, Hidup Berdua dengan Ayah |
![]() |
---|
Pembunuhan Sadis di Aceh Tenggara, Satu Korban Selamat Kondisinya Mulai Membaik |
![]() |
---|
6 Fakta Pembacokan di Aceh Tenggara: si Pembunuh Datangi Rumah Door to Door, 5 Orang Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.