Kamis, 25 September 2025

5 Populer Regional: Nasib Mahasiswa ITB Lucas Joki UTBK - 400 Siswa di Tasikmalaya Keracunan MBG

Berita populer regional dimulai dari nasib mahasiswa ITB jadi joki UTBK 2025 hingga insiden 400 siswa keracunan setelah menyantap MBG.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase: Jaenal Abidin/Tribun Jabar, Tangkap layar YouTube SNPMB ID, Instagram @dedimulyadi71, dan TribunJabar.id/Deanza Falevi
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai dari nasib mahasiswa ITB jadi joki UTBK 2025 hingga insiden 400 siswa keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari nasib mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi joki UTBK 2025.

Oknum bernama Lucas Valentino Nainggolan terancam mendapatkan sanksi dari kampusnya.

Pihak ITB sudah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini.

Kemudian ada insiden 400 siswa keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mereka berasal dari TK hingga SMP di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dinas Pendidikan sudah turun tangan menelusuri kejadian tersebut.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Nasib Mahasiswa ITB Lucas Valentino Nainggolan Joki UTBK 2025, Terancam Dapat Sanksi

Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang mendalami kasus kecurangan yang melibatkan mahasiswanya dalam penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang mahasiswa ITB bernama Lucas Valentino Nainggolan menjadi joki UTBK 2025.

Ia diamankan tim Pelaksana UTBK Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Pihak ITB dalam keterangan tertulis yang dirilis, menyebut pihak kampus sedang mendalami kasus joki UTBK yang menyeret Lucas.

"ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini," kata ITB, dikutip dari itb.ac.id, Jumat (2/5/2025).

Kampus berlogo Ganesha itu akan memintai keterangan mahasiswa yang bersangkutan.

Baca selengkapnya.

2. Soal Anggota GRIB Bakar Mobil Polisi, Hercules Minta Kapolda: Tangkap, Bila Perlu Tembak Kaki Mereka

KETUA GRIB HERCULES - Rosario de Marshall alias Hercules saat menghadiri sidang kasus suap di Mahkamah Agung (MA) dengan terdakwa Heryanto Tanaka, di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Senin (15/5/2023). Kini Hercules mengaku sigap saat anggotanya GRIB diketahui bakar mobil polisi, telepon Kapolda Metro Jaya untuk tindak tegas, kalau perlu tembak kaki tersangka pada April 2025.
KETUA GRIB HERCULES - Rosario de Marshall alias Hercules saat menghadiri sidang kasus suap di Mahkamah Agung (MA) dengan terdakwa Heryanto Tanaka, di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Senin (15/5/2023). Kini Hercules mengaku sigap saat anggotanya GRIB diketahui bakar mobil polisi, telepon Kapolda Metro Jaya untuk tindak tegas, kalau perlu tembak kaki tersangka pada April 2025. (Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman)

Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal menanggapi terkait aksi anggotanya yang membakar mobil polisi di Depok.

Diketahui insiden pembakaran mobil polisi di Depok terjadi pada 18 April 2025.

Tepatnya di wilayah Harjamukti, Cimanggis, Depok.

Insiden tersebut juga menjadi bahan kemurkaan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terhadap Hercules.

"Preman itu, ini yang buat saya marah, kejadian yang di Depok. Polisi adalah alat negara, yang melaksanakan ketertiban melindungi masyarakat. Ketika akan mangkat, dilarang, dikepung. Negara apa ini?" jelas Gatot Nurmantyo dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (1/5/2025).

"Alat negara, mobilnya dibakar lagi. Saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi udah gak ada. Larinya ke preman. Ini bahaya untuk kesatuan Republik Indonesia," tungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Hercules buka suara dan bertanya heran atas kemurkaan Gatot Nurmantyo.

Memang dirinya merasa bersalah sudah menghina Sutiyoso dengan sebutan bau tanah.

Baca selengkapnya.

3. Beda Pendapat Gubernur Kaltim dan Gubernur Bengkulu soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten'

BEDA PENDAPAT SOAL DEDI MULYADI - Perbedaan pandangan antara Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud yang menyindir dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang memuji, soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten'.
BEDA PENDAPAT SOAL DEDI MULYADI - Perbedaan pandangan antara Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud yang menyindir dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang memuji, soal Dedi Mulyadi 'Gubernur Konten'. (KOLASE TRIBUNNEWS)

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menyindir Dedi Mulyadi sebagai "Gubernur Konten" dalam rapat resmi, sementara Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, memuji gagasan-gagasan positif Dedi yang dianggap inspiratif. 

Perbedaan pandangan antara kedua gubernur ini memicu perhatian publik tentang peran media sosial dalam kepemimpinan daerah.

Sindiran Rudy Mas'ud terhadap Dedi Mulyadi

Pada Selasa (29/4/2025), Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, menarik perhatian publik setelah menyebut Dedi Mulyadi sebagai "Gubernur Konten" dalam sambutannya di rapat dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Dalam sambutannya, Rudy mengatakan, “Yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten.

Baca selengkapnya.

4. Dedi Mulyadi Didukung Ortu Siswa, Harap Anak Nakalnya Jadi Baik lewat Gemblengan Pendidikan Militer

PENDIDIKAN MILITER SISWA - (Kiri)  Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dalam pembukaan pendidikan militer pertama di Kabupaten Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025). (Kanan) Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025).
PENDIDIKAN MILITER SISWA - (Kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dalam pembukaan pendidikan militer pertama di Kabupaten Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025). (Kanan) Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (Instagram @dedimulyadi71 | TribunJabar.id/Deanza Falevi)

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mulai melaksanakan gebrakan barunya memasukkan anak-anak nakal ke barak TNI untuk digembleng lewat pendidikan militer.

Pada tahap pertama pendidikan militer ala Dedi Mulyadi, ada 39 anak jadi pesertanya.

Mereka mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, sejak Kamis (1/5/2025). 

Meski menimbulkan kontroversi, gebrakan baru Dedi Mulyadi ini mendapatkan dukungan dari orang tua siswa.

Sambutan baik itu datang salah satunya dari ibu bernama Elly.

Ia mengakui anaknya memiliki kepribadian yang nakal.

Baca selengkapnya.

5. 400 Siswa di Tasikmalaya Keracunan MBG, dari TK hingga SMP, Kepala Disdik: Kami Sudah Turunkan Tim

KERACUNAN MBG - Seorang pelajar sedang diperiksa oleh tenaga kesehatan Puskesmas Rajapolah yang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MGB yang terjadi di wilayah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025)
KERACUNAN MBG - Seorang pelajar sedang diperiksa oleh tenaga kesehatan Puskesmas Rajapolah yang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MGB yang terjadi di wilayah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025) (Jaenal Abidin/Tribun Jabar)

Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat melaporkan ada ratusan siswa yang keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Total ada 400 orang siswa di Kecamatan Rajapolah yang dilaporkan alami keracunan MBG.

Demikian ujar Dadan Wardana, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya.

"Sementara kami mendapat informasi sekitar 400 orang yang tercatat, itu memang kami sudah menurunkan tim ke lapangan dan mengkroscek tentunya bersama dengan kecamatan yang sebenarnya terjadi itu apa," ucap Dadan ketika menghadiri upacara peringatan Hardiknas di lapangan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (2/5/2025).

Mengutip TribunJabar.id, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil laboratorium dan data terbaru jumlah pelajar yang dirawat karena keracunan MBG.

"Tentu kita menunggu hasil lab dan butuh waktu,"

"Karena sampel makanan sudah dibawa untuk dilakukan pengujian," tuturnya.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan