Warga Bandingkan Program Pramono dan Dedi Mulyadi, Mana yang Efektif Cegah Tawuran?
Warga nilai beda pendekatan Pramono dan Dedi Mulyadi atasi tawuran. Mana yang lebih efektif: pembinaan humanis atau barak militer?
Editor:
Glery Lazuardi
Dia juga mengapresiasi program memperpanjang jam operasional taman, sehingga anak-anak yang gemar berolahraga memiliki wadah untuk menyalurkan minatnya.
"Program DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat sebenarnya sama-sama bagus. Cuma ketika anak-anak tetap perlu ada pengawasan, baik dari orangtua, guru, maupun pemerintah," lanjut Sumantri.
Baca juga: Polisi Tangkap 9 Remaja Hendak Tawuran di Kemayoran, 3 Celurit Disita
Berbeda dengan Sumantri yang menilai butuh waktu untuk menilai program, Kusheri (48) mengatakan tidak sependapat dengan program Pemprov DKI Jakarta dalam pembinaan.
Alasannya kasus tawuran remaja di Jakarta sudah kerap terjadi, dan sudah banyak merenggut korban jiwa, korban luka, maupun mengakibatkan kerugian material.
Kusheri mengatakan dengan kondisi kasus kenakalan remaja sekarang program pembinaan mengirim anak ke barak militer lebih tepat, karena dapat mendidik anak menjadi disiplin.
"Menurut saya kurang efektif, kalau yang efektif itu seperti program (Gubernur Jawa Barat) pak Dedi Mulyadi. Saya lebih pro ke program pak Dedi Mulyadi daripada Gubernur DKI Jakarta," kata Kusheri.
Diakuinya program pembinaan keagamaan dan edukatif diperlukan, tapi untuk membina anak-anak yang dianggap bermasalah lebih tepat melalui cara tegas dan disiplin.
Kusheri menyarankan Pemprov DKI Jakarta sebaiknya menggabungkan antara program pembinaan di Jakarta saat ini, dengan program pembinaan digagas Pemprov Jawa Barat.
Sehingga naik program pembinaan keagamaan, edukasi, dan disiplin ala militer dapat berjalan bersamaan untuk membina anak-anak yang dianggap bermasalah.
"Kalau bisa ya programnya KDM (Kang Dedi Mulyadi) dengan program Pemprov DKI Jakarta disatukan. Jadi efektif dalam membina dan mencegah anak-anak tawuran," ujar Kusheri.
Baca juga: Polisi Tingkatkan Patroli Usai Tawuran Remaja Terjadi di Dekat Masjid Kawasan Kranji Bekasi
Surat Terbuka
Di sisi lain, anggota DPRD Jabar dari Fraksi PKB, Maulana Yusuf Erwinsyah menyampaikan surat terbuka Dedi Mulyadi.
Surat terbuka yang diunggah di media sosial pribadinya itu, meminta agar Dedi Mulyadi turut memperhatikan anak-anak yatim dan yatim piatu yang tinggal di Rumah Panti Asuhan di bawah Pemprov Jabar.
Maulana membandingkan, bagaimana perhatian Dedi Mulyadi kepada siswa SMP dan SMA sederajat di Jabar yang "nakal" dan dibina melalui program pendidikan berkarakter Pancawaluya, di Dodik Rindam III Siliwangi, Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Dikatakan Maulana, program pendidikan berkarakter yang digagas Dedi Mulyadi memiliki niat baik, untuk menyelamatkan anak-anak yang dikategorikan oleh akang sebagai anak nakal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.