Kamis, 11 September 2025

Penyebab Wagub dan Sekda Jabar Tak Akur, Sekantor tapi Tak Saling Bicara, Singgung Nama Dedi Mulyadi

Terungkap dugaan penyebab konflik antara Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
Kolase Tribun Cirebon/Eki Yulianto | Pemdaprov Jabar
PEJABAT PEMPROV JABAR - (KIRI) Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan. (KANAN) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bersama Sekda Jabar, Herman Suryatman saat rapat dengan Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat di Pendopo Bupati Purwakarta, Jumat (21/3/2025). Terbaru, hubungan antara Erwan dan Herman kini sedang tidak baik-baik saja. 

Erwan lantas merasa perannya sudah diambil oleh Sekda dengan mengabaikan pekerjaan administratif di Pemprov Jabar. 

"Jangan ambil alih kerjaan orang. Sementara kerjaan sendiri gak dikerjakan. Mohon maaf. Saya selama ini diserang oleh netizen-netizennya, Sekda. Silakan serang lagi saya sekarang, Saya gak takut," tuturnya.

"Bukan tidak boleh kerja di lapangan. Tetapi ya Sekda itu kan seharusnya mengoordinasi, rapim dengan kepala dinas, bagaimana mengkoordinasikan program-program yang dibuat oleh Pak Gubernur, oleh saya. Bukan di lapangan," sambungnya.

Perintah Dedi Mulyadi Jadi Alasan

Sebelumnya, keretakan hubungan antara Wagub dan Sekda ini secara jelas terjadi saat sidang paripurna DPRD Jabar pada Kamis (19/6/2025) lalu. 

Saat itu Erwan menuding Herman jarang hadir dalam rapat paripurna hingga jarang berada di kantor.

"Dan juga sekalian tanyakeun kamana wae (tanyain kemana aja) Sekda gitu," ucap Erwan.

"Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor nggak pernah ada, coba tanyakan yang terhormat anggota DPRD, terima kasih," imbuhnya.

Saat menanggapi hal itu, Herman menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan ketidakhadirannya karena sedang menjalankan tugas dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

"Hatur uninga, patali jadwal Pak Gubernur sareng disposisi beliau tiasa ditingal di update protokol. (Dikarenakan bentrok dengan jadwal pak gubernur dan disposisi beliau, bisa dilihat dilihat di update protokol)," ujar Herman.

Dedi Mulyadi pun turut buka suara soal hal ini.

Dedi menyebutkan bahwa saat kegiatan paripurna memang dirinya menugaskan Erwan.

"Pada waktu kemarin tidak hadir paripurna, pada waktu itu saya lagi ada tugas kemudian di paripurna saya menugaskan wakil gubernur," terang pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu.

Sementara pada saat bersamaan, ada kunjungan kerja Menteri Koordinator Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, serta Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono ke lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jabar.

"Ada Menko melihat bencana pergeseran tanah di Purwakarta. Saya harus nugasin siapa? Kalau Menko minimal harus didampingi Sekretaris Daerah, itu bagian dari menghormati pemerintah pusat. Jadi bagi tugas," papar KDM.

"Sekda Jabar itu cerdas, pandai mengambil keputusan dan eksekutor. Biasanya Sekda itu administratif. Nah, Sekda Jabar itu bukan hanya administratif, dia berani dan pasang badan maju ke depan," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan