Kamis, 28 Agustus 2025

Berita Viral

Viral Wisatawan Berbikini di Gunung Rinjani, Adat Sasak dan Etika Wisata Jadi Sorotan

Viral bule berbikini di Rinjani picu kritik. Dispar NTB sebut menyimpang, adat Sasak dan etika wisata jadi sorotan nasional.

Editor: Glery Lazuardi
rinjaninationalpark.id.
GUNUNG RINJANI - Wisatawan asing berbikini di Gua Susu, Gunung Rinjani, picu sorotan nasional. Dispar NTB tegaskan pentingnya etika dan penghormatan adat. 

Pendaki wajib registrasi melalui aplikasi eRinjani dan memiliki asuransi premium yang mencakup evakuasi helikopter. Pendaki di bawah 17 tahun wajib didampingi dan menyertakan surat izin orang tua.

Kemenhut menetapkan Rinjani sebagai gunung dengan tingkat kesulitan tinggi, hanya untuk pendaki berpengalaman. Pendaki wajib menunjukkan bukti pengalaman mendaki gunung lain dan surat keterangan sehat H-1.

Setelah kembali dibuka, Gunung Rinjani menjadi buah bibir setelah viral video wisatawan asing berbikini di pemandian air panas Gua Susu, dinilai menyimpang dari norma adat.

Beredar video pendaki mancanegara menggunakan bikini saat mandi di pemandian air panas di jalur menuju Torean, tepatnya di bawah Gua Susu, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akun Instagram @rinjaniindonesia mengunggah video empat hari lalu dan hingga Selasa (19/8/2025) sudah 5.769 kali dibagikan dan mendapatkan 20,8 ribu suka.

Ketua Asosiasi Trekking Senaru (Atos) Munawir mengakui, mandi di air panas tidak diperkenankan memakai sabun ataupun sampo serta menggunakan pakaian sopan. 

“Kita melihatnya gak sopan juga, kita dari asosiasi menyayangkan itu,” kata Munawir, Selasa (19/8/2025). 

Dia menyebut, biasanya tamu diarahkan untuk menggunakan pakai pakaian sopan (handuk) dari tenda menuju ke pemandian air panas.

“Tamu diarahkan memakai baju di tenda, nanti ganti pakaian dekat sana. Gak seharusnya dia jalan jauh dari camp (menggunakan pakaian tidak sopan),” sambungnya.

Dinas pariwisata NTB menyebutkan jika bule yang berbikini di pemandian air panas Gunung Rinjani adalah perilaku yang menyimpang. 

"Ini sudah menyimpang. Di standar operasional prosedur (SOP) kemarin kita malah melibatkan Majelis Adat Sasak, sebagai penyeimbang dan mengawasi perilaku wisatawan (Gunung Rinjani) supaya tidak menyimpang dari norma norma adat istiadat orang Sasak itu sendiri," jelas Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Mawardi, saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025). 

Dikatakan pria yang telah lama sebagai guide ini, pihak treking organizer (TO) dan Guide Gunung Rinjani seharusnya memberikan edukasi kepada wisatawan untuk menghormati norma adat. 

Untuk selanjutnya tidak boleh ada lagi hal-hal yang menyimpang dari adat istiadat. Pihaknya mewanti-wanti jika ini terjadi lagi harus ada sanksi atau punishment ke pihak pengelola dan harus ditegaskan oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk memberikan sanksi. 

"Gunung Rinjani sangat di sakral kan oleh masyarakat Sasak maupun suku Bali sebagai tempat spiritual, jangan gara-gara pariwisata merusak tatanan adat istiadat," terang pemilik Penginang Lombok Artshop ini. 

Warga asli Sukarara Lombok Tengah ini menghimbau semua pihak supaya mengedepankan Sustainable Tourism yaitu bagaimana ekonomi masyarakat menjadi sejahtera, sosial budaya tidak hengkang atau punah tapi harus dijaga bersama. Kemudian lingkungan harus tetep terjaga dan di lestarikan.

Gunung Rinjani bukan hanya destinasi alam, tetapi juga ruang sakral yang dijaga melalui berbagai adat istiadat dan ritual spiritual oleh masyarakat lokal, khususnya suku Sasak dan Bali.

Berikut adalah adat istiadat utama yang masih dijalankan hingga kini:

Ngasuh Gunung

Ritual sakral untuk memohon keselamatan bagi masyarakat dan pendaki.

 Dilakukan oleh tokoh adat dan mangku gunung melalui doa, zikir, dan makan bersama.

Dimulai dari rumah adat Bale Lokaq di Desa Sajang, lalu dilanjutkan ke puncak Rinjani. Kadang dilakukan setiap 3 atau 8 tahun, tergantung kesepakatan para pemangku adat.

Menyembe

Ritual meminta izin kepada roh penjaga gunung, khususnya Dewi Anjani, yang diyakini sebagai ratu jin penghuni Rinjani. Pendaki diberi tanda di dahi menggunakan sirih dan pinang yang telah dihaluskan.

Tujuannya agar pendaki tidak tersesat secara spiritual dan dihormati oleh makhluk tak kasat mata.

Wetu Telu

Falsafah hidup masyarakat adat Bayan yang menjaga harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam.

Merupakan perpaduan ajaran Islam dan Siwa-Buddha, mencerminkan spiritualitas lokal yang inklusif dan ekologis.

Pakelem

Upacara persembahan kepada alam dan roh penjaga gunung, biasanya dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali.

Dilaksanakan di Danau Segara Anak, sebagai bentuk penghormatan dan permohonan berkah.

Sebelum mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti 

Kesopanan berpakaian, terutama di tempat sakral seperti Gua Susu dan Segara Anak.

Tata krama bertutur dan bertindak, termasuk larangan membawa sabun atau sampo ke sumber air panas.

Meminta izin sebelum mendaki, baik secara adat maupun administratif.

Gunung Rinjani bukan sekadar gunung untuk ditaklukkan, tapi tempat yang harus dihormati dan dijaga.

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Dispar NTB Sebut Bule Berbikini di Rinjani Perilaku Menyimpang, Siapkan Sanksi Jika Terulang, 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan