Guru TK Rasakan Perlindungan Tanpa Batas: Octo Mobile dan Perisai Keamanan di Era Digital
Perkembangan era digital semakin melesat seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dari tahun ke tahun.
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Sri Juliati
“Rasanya… magis. Seolah-olah ponsel ini hanya mengenal saya. Ia adalah penjaga gawang yang paling setia, yang tak akan membiarkan siapapun, bahkan penyusup paling licik sekalipun, menembus pertahanannya," jelas Andini dengan bangga.
"Saya merasa aman, nyaman, dan yang paling utama, percaya diri. Rasa takut akan ancaman digital itu sirna, digantikan oleh keyakinan bahwa setiap transaksi saya dilindungi oleh teknologi yang jauh lebih cerdas dari para penjahat cyber.”
Bagi Andini Putri, data dan pernyataan ahli itu adalah penguat dari apa yang sudah ia rasakan setiap hari.
“Saya bukan ahli teknologi. Saya hanya seorang guru TK yang mencoba bertahan di era digital. Tapi, perasaan aman itu nyata,” papar dia..
Keamanan di era digital memang sebuah tantangan, tetapi bagi Andini dan CIMB Niaga, itu adalah tantangan yang telah ditemukan jawabannya.
Saran Pemangku
Keyakinan yang dirasakan Andini bukanlah tanpa alasan.
Dalam podcast YouTube Ngopi Ngapak 2.0 yang dipandu oleh Andy F. Noya, menghadirkan narasumber Ketua Komite Cyber Security Perbanas, Wani Sabu, dan Kepala OJK Purwokerto, Haramain Billady, berbagi edukasi penting tentang keamanan transaksi perbankan digital.
Mereka menekankan perlunya kewaspadaan nasabah agar terhindar dari penipuan siber yang kian marak.
Wani Sabu menegaskan bahwa keamanan transaksi digital bukan hanya tanggung jawab bank, melainkan juga nasabah.
“Jangan berpikir uang aman hanya karena disimpan di bank besar seperti BUMN atau BCA. Kedua belah pihak harus saling menjaga,” ujarnya.
Ia menyarankan nasabah untuk tidak pernah membagikan informasi sensitif seperti kartu, token, PIN, atau kata sandi kepada siapa pun.
“What you have, seperti kartu, dan what you know, seperti PIN, jangan pernah diberikan ke orang lain,” tegas Wani.
Ia juga menyoroti pentingnya teknologi biometrik, seperti pengenalan wajah, yang kini digunakan untuk meningkatkan keamanan.
“Biometrik itu melekat pada diri kita, tidak mungkin dipinjamkan,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.