Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Markas Nasdem, Golkar, dan PAN di Makassar Digeruduk Massa, Dipicu Pernyataan Kontroversial

Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) menyerbu tiga markas partai politik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa siang, (2/9/2025).

kolase Tribunnews.com/ist
ANGGOTA DPR - (Dari kiri) Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pernyataan Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya memicu Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) menyerbu tiga markas partai politik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa siang, (2/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) menyerbu tiga markas partai politik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (2/9/2025) siang.

Tiga markas itu adalah Sekretariat Partai Nasdem Sulsel di Jl. Metro Tanjung Bunga, Sekretariat Partai Golkar Sulsel di Jl. Amanagappa, dan Kantor PAN Sulsel di Jl. Sultan Alauddin.

AMB menyebut aksi demonstrasi di markas partai politik itu merupakan bentuk penolakan terhadap pernyataan elite politik yang dianggap provokatif dan bisa memecah belah bangsa.

Tribun-Timur.com melaporkan ada sekitar 100 mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar yang mengikuti aksi unjuk rasa.

Mereka menuju lokasi demonstrasi mulai pukul 13.00 Wita. Orasi disampaikan di masing-masing titik sekretariat parpol.

Ketua OKK DPW Nasdem Sulsel Andi Tobo Haeruddin mengaku pihaknya siap menerima massa. Dia berujar Nasdem menghargai aspirasi mahasiswa.

"Kita hargai adik-adik yang ingin menyampaikan aspirasinya. Kami sangat mengapresiasi itu, tetapi tentu dengan menghargai tata krama dan sopan santun," kata Tobo.

"Namun, kita berharap tidak ada yang anarkis dan jangan sampai ada hal-hal tidak sesuai aturan."

Menurut Tobo, partainya dengan senang hati membuka ruang dialog dengan mahasiswa.

“Partai harus hadir sebagai penyejuk demokrasi, bukan memperuncing perpecahan. Kami siap berdialog dengan hati gembira. Kritik dan saran itu kontrol publik yang memperbaiki demokrasi,” ucapnya.

Dipicu pernyataan kontroversial

Baca juga: Identitas 4 Korban Tewas Akibat Demo di Makassar, Personel Satpol PP Kritis Selamat dari Kebakaran

AMB berujar aksi demonstrasi di tiga markas partai politik dipicu oleh pernyataan kontroversial yang dilontarkan sejumlah anggota DPR RI dari tiga partai itu.

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, anggota DPR RI dari Nasdem, dianggap tidak peka terhadap kondisi masyarakat saat krisis saat ini.

Lalu, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya), anggota DPR RI dari PAN, turut dikritik karena keduanya dinilai meremehkan kondisi rakyat kecil.

Terakhir, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dari Golkar dihujat karena pernyatannya mengenai tunjangan perumahan anggota dewan dengan perhitungan biaya kos Rp3 juta per hari dinilai melukai akal sehat publik.

AMB menilai pernyataan-pernyataan itu merupakan provokasi yang memicu keresahan publik.

RUMAH DIJARAH - Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Sri Mulyani. Total ada tiga rumah anggota DPR yang dijarah pada Sabtu sore hingga malam, minggu dini hari rumah Menteri Sri Mulyani ikut dijarah.
RUMAH DIJARAH - Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Sri Mulyani. Total ada tiga rumah anggota DPR yang dijarah pada Sabtu sore hingga malam, minggu dini hari rumah Menteri Sri Mulyani ikut dijarah. (Tribunnews.com/ist)

Sepuluh pelaku pembakaran Gedung DPRD Makassar ditangkap

Sementara itu, sepuluh terduga pelaku pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar pada Jumat (29/8/2025) malam, telah ditangkap.

Pembakaran itu menyebabkan tiga orang tewas. Mereka adalah Sarinawati (26),
⁠Syaiful (43), dan ⁠Muhammad Akbar Basri (26).

Di samping itu, aksi tersebut menyebabkan 61 mobil dan 15 sepeda motor yang terparkir di depan Gedung DPRD Kota Makassar terbakar.

Gedung DPRD Sulawesi Selatan juga dibakar. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari Gedung DPRD Kota Makassar.

Akibat kebakaran dua gedung tersebut, kerugian negara diperkirakan mencapai Rp250 miliar.

Baca juga: Pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar Tewaskan 4 Orang, 10 Pelaku Ditangkap

Aksi demonstrasi yang berujung pembakaran itu digelar setelah pengendara ojek online bernama Affan Kurniawan (21) dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

HANCUR DIBAKAR - Kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel. Dua kantor ini hangus dilalap api pada 30 Agustus 2025
HANCUR DIBAKAR - Kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel. Dua kantor ini hangus dilalap api pada 30 Agustus 2025 (Tribun Makassar)

Direktur Reskrimum Polda Sulsel Kombes Pol. Setiadi Sulaksono menyebut sepuluh pelaku pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar dan Gedung DPRD Sulawesi Selatan telah ditangkap.

Peran masing-masing pelaku belum diungkap.

"Anggota terus bekerja. Nanti kita rilis semua, tunggu waktunya. Bisa saja ada tersangka lain," kata Setiadi, Selasa (2/9/2025).

Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Rusdi Hartono mendatangi dua Gedung DPRD yang terbakar.

"Ini proses yang sedang kami lakukan. Potensial tersangka sudah ada. Semoga segera kami selesaikan sebaik-baiknya," ucapnya.

Menurutnya, tindakan para pelaku merugikan negara.

"Ini menjadi bukti kerusakan dan aset negara yang terdampak."

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Aliansi Mahasiswa Bersatu Kepung Markas NasDem, Golkar, PAN di Makassar Siang Ini

(Tribunnews/Febri/Mohay/Tribun Timur/Erlan Saputra)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan