Kamis, 4 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Penjelasan Polda Jabar, Mahasiswa Unisba, dan Dedi Mulyadi soal Gas Air Mata Masuk Area Kampus

Berikut penjelasan sejumlah pihak terkait insiden gas air mata masuk area Kampus Unisba.

Editor: Nuryanti
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
GAS AIR MATA - Situasi Kampus Unisba, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025). Berikut penjelasan sejumlah pihak terkait insiden gas air mata masuk area Kampus Unisba. 

Kanit Keamanan Unpas, Rosid menuturkan, saat itu, polisi hanya membubarkan kerumunan di sekitar Jalan Tamansari sambil melakukan sweeping setelah adanya aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar.

"Dia (polisi) mengetahui di sini ada kumpulan lebih banyak karena titik kumpulnya di sini, mungkin sudah ada yang melihat juga, ada info juga ke polisi, masih banyak yang kumpul di sini," ucap Rosid.

Saat itu, pihaknya langsung membuka gerbang untuk menampung peserta aksi yang berdatangan ke Jalan Tamansari karena mereka ingin menyelamatkan diri.

"Di sini saya membuka gerbang perintah pimpinan, kan kemanusiaan."

"Dibuka saja gak apa-apa, tapi yang datang bukan korban saja karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya kan arahnya ke sini ke Dago, Sulanjana," tuturnya.

4. Dedi Mulyadi Duga Ada Penyusup

Pasca-insiden itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi Kampus Uniba, Selasa (2/9/2025), untuk memastikan kondisi mahasiswa.

Ia juga sekaligus mencari informasi terkait kejadian dugaan penembakan gas air mata di area Kampus Unisba oleh aparat kepolisian.

Dedi pun mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari pihak kampus, baik dari rektor maupun mahasiswa.

Mantan Bupati Purwakarta itu menduga, ada kelompok luar yang menyusup dan ingin memperkeruh suasana.

Sebab, aksi damai di depan Kantor DPRD Jabar sudah selesai sekira pukul 17.00 WIB. Setelahnya, mahasiswa kembali ke kampus.

Namun, lanjutnya, di luar kampus ada upaya pengadangan yang dilakukan oleh kelompok tak dikenal.

Dedi menyebut, segala kemungkinan terkait adanya penyusup bisa terjadi karena peristiwa berlangsung saat malam hari.

"Kita tidak bisa menjelaskan karena saya kan bukan penyidik yang bisa mengidentifikasi. Tetapi kemudian terjadilah konflik di jalan itu."

"Segala kemungkinan akan terjadi karena waktunya malam hari, kemudian kedua belah pihak sama-sama sudah lelah sampai malam," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Orang nomor satu di Jawa Barat itu juga telah berkomunikasi dengan Kapolda Jabar terkait kejadian tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan