Kamis, 4 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Kisah Pilu Sumari, Tukang Becak di Solo Meninggal saat Demo Ricuh, Diduga Punya Riwayat Jantung

Demo ricuh di Solo menelan korban jiwa. Sumari (60), tukang becak asal Pacitan, meninggal usai terpapar gas air mata karena punya riwayat jantung.

|
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Salma Fenty
TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
PORAK PORANDA - Kericuhan yang terjadi dalam aksi demonstrasi di kawasan Bundaran Gladak, Kota Solo, pada Jumat (29/8/2025) malam. Beberapa fasilitas tampak hancur dan tidak berfungsi. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf) 

TRIBUNNEWS.COM - Sumari (60), seorang tukang becak di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah meninggal saat demo ricuh pada Jumat (29/8/2025) malam.

Warga asal Pacitan, Jawa Timur sedang beristirahat di atas becaknya di emperan pasar dan tiba-tiba mendengar tembakan gas air mata.

Petugas kepolisian hendak mengahalau massa yang melakukan perusakan di sekitar Bundaran Gladak hingga Balai Kota Solo.

Meski kericuhan tidak sampai kawasan Pasar Gede, namun gas air mata terbawa angin hingga mengakibatkan warga mengalami sesak napas.

Jarak antara Pasar Gede ke Bundaran Gladak sekitar satu kilometer.

Berdasarkan kesaksian teman, Sumari memiliki riwayat penyakit jantung dan asma.

Diduga paparan gas air mata menjadi pemicu Sumari meninggal meski petugas kepolisian belum mengungkap kronologi kematiannya.

Kericuhan demo di Solo mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak seperti halte, pot bunga, pembatas jalan, CCTV hingga gedung DPRD Solo terbakar.

Selain itu, aksi vandalisme dilakukan di sejumlah titik termasuk patung Slamet Riyadi dan gapura Kraton Surakarta.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Sudiroprajan Polsek Jebres, Aipda Rudy Ardhiawan, menerangkan warga berusaha membatasi gerak pendemo agar tak masuk kawasan pasar dan pemukiman warga.

"Jadi di saat ramai di Gladak itu kan jam 7 setengah 8, itu kan ramainya terjadi pembakaran dan perusakan di Gladak. Terus saya dihubungi warga sama linmas dan satpam Pasar Gede."

Baca juga: Cerita Ayah Pelajar yang Meninggal Usai Demo di DPR kepada Gibran: Dia Izin ke Gurunya Pas Istirahat

"Jadi kami sama warga sekitar melakukan pengamanan agar tidak merembet ke pasar atau kampung-kampung sekitar," katanya, Selasa (2/9/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Sekitar pukul 23.00 WIB, Sumari dievakuasi temannya bernama Rudy menggunakan becak motor ke arah Rumah Sakit Moewardi.

"Terus saya tanya ini kenapa, kok pak Mardi tidak pakai baju. Terus temannya bilang kelihatannya penyakitnya kumat. Tadi habis dari gedung parkir," jelasnya.

Sumari dinyatakan meninggal setiba di RS Moewardi yang jaraknya sekitar 1,2 kilometer dari Pasar Gede.

"Dari keterangan temannya ini, dia penyakitnya kambuh terus karena melihat kondisinya terus saya minta dibawa ke rumah sakit."

"Diikuti salah satu satpam Pasar Gede, ternyata pas ditangani di rumah sakit sudah meninggal dunia." 

"Jadi memang waktu duduk sama temannya itu, dia muntah-muntah sambil pegang dada," bebernya.

Ia menelusuri keluarga Sumari untuk menanyakan riwayat penyakitnya.

"Ternyata waktu saya berkomunikasi dengan keluarga itu yang bersangkutan memang punya riwayat sakit jatung dan sempat dirawat di rumah sakit," imbuhnya.

Baca juga: Profil Dody Hanggodo, Menteri PU yang Sebut Kerugian Negara Capai Rp900 Miliar akibat Demo

Demo di DPRD Solo Tertib

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di wilayah Solo, Jawa Tengah, menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Solo, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. 

Gedung tersebut mengalami kerusakan akibat aksi massa yang berujung pembakaran pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Jalanan di depan gedung DPRD Solo dipenuhi mahasiswa yang mengenakan jas almamater.

Peserta aksi diwajibkan mengenakan jas almamater agar tak ada penyusup dan provokator.

Sejumlah kampus yang hadir yakni Universitas Surakarta (Unsa), Universitas Slamet Riyadi (Unisri), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Mereka membawa tuntutan agar kepolisian mengusut tuntas kematian Affan Kurniawan dan mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy yang diduga tewas dianiaya aparat di depan Mapolda DIY.

Baca juga: Remaja Putus Sekolah Pimpin Dua Rekannya Bawa Bom Molotov Saat Aksi di DPRD Solo, Ini Motifnya

Sebelum demo dimulai, para mahasiswa menggelar doa bersama untuk kedua korban.

Koordinator Pusat BEM Soloraya, Ridwan Widayat, mengutuk tindakan polisi yang menggunakan kekerasan saat membubarkan demonstrasi.

“Semua represifitas aparat tidak ada yang dibenarkan. Bapak Listyo Sigit sudah menyampaikan permohonan maafnya."

"Tapi di Kota Surakarta sendiri kemarin banyak sekali represifitas aparat,” bebernya, Senin.

Ia menyerahkan 12 tuntutan yang diterima oleh Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo beserta jajarannya.

Kedua pihak menandatangani 12 tuntutan untuk ditindaklanjuti.

“Kami di sini seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat menyatukan pandangan kita bahwa kita merasakan keresahan bersama."

"Di sini bukan hanya fokus dengan DPR dan aparat. Ini semua ada tarik benangnya pada Presiden Prabowo di mana pemimpin tertinggi di negara kita,” lanjutnya.

Baca juga: Komunitas Ojol Solo Sebut Driver Dipanggil Taruna Biasa, tapi Pertanyakan Sosok yang Temui Gibran

Selama ini aspirasi yang diutarakan ke DPRD Solo tak membuahkan hasil sehingga ia berharap tuntutan kali ini dapat dipenuhi.

“Kita ingin situasi di negara kita aman bukan hanya sekadar omongan belaka tapi dengan bukti yang nyata. Di sini kami menuntut DPRD bekerja menjalankan tugasnya.'

"Tapi kami lihat dewan perwakilan rakyat tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Banyak aspirasi dari mahasiswa tidak benar-benar digubris,” tegasnya.

Budi Prastiyo ikut duduk melingkar bersama para mahasiswa dan berjanji akan memperjuangkan tuntutannya ke DPR RI.

"Dan berkaitan dengan kebijakan yang ada di Kota Solo, akan kami perjuangankan," katanya.

Para mahasiswa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 17.15 WIB dan jalanan dapat dilalui kembali.

Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tukang Becak Pasar Gede Meninggal saat Kericuhan Pecah di Solo? Diduga Penyakit Jantung Kumat

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Andreas Chris)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan