Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Aksi Tak Biasa saat Demo Ricuh: Pelajar Jarah Tameng Polisi hingga 2 Pemuda Curi Water Barrier
Di tengah kericuhan aksi demo, seorang pelajar SMP di NTB jarah tameng polisi, di Sragen 2 pemuda curi water barrier Dishub
Penulis:
Theresia Felisiani
Yang mana, aksi pencurian itu dilakukan pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Raya Sukowati, Kabupaten Sragen.
Dimana, water barrier tersebut diangkut dengan mengendarai sepeda motor oleh kedua pelaku.
Atas kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 2.470.000.
Ngaku hanya Iseng
Aksi dua pemuda belasan tahun yang mencuri water barrier milik Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen tersebut ternyata dilatarbelakangi alasan konyol. Mereka melakukannya hanya karena iseng.
Pada saat yang sama, ada 5 water barrier dan terdapat lampu lalu lintas yang dirusak massa.
Menurut AKP Ardi, pelaku perusakan tersebut berbeda orang. Pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
"Kalau yang diamankan ini hanya mengambil 1 unit, kalau yang lain masih dalam penyelidikan, terkait perusakan yang lima unit lagi," jelas Ardi.
"Soal yang dibakar, malam itu sepanjang Harmoni sampai ke Terminal Lama banyak pembakaran," pungkas Ardi.
Kronologi Pencurian Water Barrier
Dua remaja diamankan warga setelah mencuri water barrier milik Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen, di tengah aksi perusakan yang terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Keduanya diketahui berusia belasan tahun dan terlibat dalam kericuhan yang terjadi di pusat Kota Sragen.
Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, melalui Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Ardi Kurniawan, mengungkapkan identitas pelaku yakni WAP (18), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, dan RFA (19), warga Kabupaten Klaten yang berdomisili di desa yang sama.
Menurut AKP Ardi, kedua pelaku tiba di pusat kota sekitar pukul 00.10 WIB dan bergabung dengan massa yang telah berkumpul di depan Gedung DPRD Kabupaten Sragen.
"Jadi ini masih satu rangkaian dengan yang di DPRD, kemudian ketika perusakan di DPRD sudah terjadi, massa bergeser ke arah Alun-alun," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.