Kaki Pasien Alami Luka Bakar usai Jalani Operasi Tulang Punggung, RSUD Bojonegoro Bantah Malapraktik
Perempuan pasien operasi tulang punggung alami luka bakar di kaki saat tindakan. RSUD Bojonegoro bantah lakukan malapraktik, Kamis (11/9/2025).
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Endra Kurniawan
Direktur RSUD Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum, menyampaikan permohonan maaf kepada pasien dan keluarganya atas kejadian yang tidak diinginkan (KTD) tersebut.
Ia menegaskan, bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan (KTD) dan bukan tindakan malpraktek.
Ani juga berjanji pihaknya bakal bertanggung jawab penuh terhadap perawatan luka yang dialami pasien.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Nona DP beserta keluarga. Kami bertanggung jawab atas pengobatan luka yang timbul, dan seluruh biayanya akan ditanggung rumah sakit. Kami juga mendoakan agar pasien segera pulih seperti sediakala," ujar Ani, saat konferensi pers di RSUD Bojonegoro, pada kamis (11/9/2025).
Baca juga: Lupa Bawa KTP, Anggota DPRD Tasikmalaya Keluhkan Bayinya Ditolak Berobat Pakai BPJS, RSUD Buka Suara
Menurut Ani, insiden itu terjadi saat pasien menjalani operasi ketiga pada tulang belakang.
Dalam tindakan medis tersebut, tim dokter menggunakan alat bernama electrosurgical unit (ESU) atau kouter, yang berfungsi menghentikan pendarahan akibat sayatan operasi.
Electrosurgical Unit (ESU) menggunakan arus listrik frekuensi tinggi untuk melakukan tindakan bedah seperti memotong jaringan (cut) dan menghentikan perdarahan (coagulate) secara presisi dan minim trauma.
Sehingga dibutuhkan elektroda netral atau grounding pad yang dipasang di bagian tubuh pasien untuk mencegah kerusakan jaringan, luka bakar, dan gangguan sistem saraf akibat arus tak ter terkendali.
Namun, yang terjadi dalam kasus DP, pemasangan grounding pad tersebut mengalami malfungsi.
Meskipun, Ani menyebut, alat ESU yang dipakai dalam operasi ini sudah melalui proses kalibrasi pada Juli lalu, sehingga dinyatakan layak digunakan.
"Pemasangan grounding pada kaki pasien sudah dilakukan sesuai prosedur. Alat yang sama juga digunakan dalam operasi lain, termasuk dua kali operasi sebelumnya pada pasien yang sama, dan tidak pernah menimbulkan luka bakar," jelasnya.
Kasus ini, lanjut Ani merupakan kejadian yang pertama kali terjadi selama penggunaan alat tersebut di RSUD Bojonegoro.
Manajemen RSUD Bojonegoro berjanji akan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan, maupun alat medis yang akan digunakan. Dia bakal memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ini merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan baru pertama kali terjadi, kersane Gusti Allah (kehendak Allah) sehingga ini bisa terjadi. Namun kami akan melakukan evaluasi menyeluruh demi meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul RSUD Bojonegoro Buka Suara Terkait Pasien Alami Luka Bakar usai Operasi, Bantah Lakukan Malpraktek.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim.com/Mishbahul Munir)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.