Korban Terakhir Longboat Ditabrak Tongkang Ditemukan Tewas, Ini Sosok Onus Ka Wilker Pelabuhan Tampo
La Onus korban terjatuh ke laut usai ditabrak tongkang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 06.15 Wita.
Ringkasan Berita:
- Kapalnya ditabrak tongkang, La Onus ditemukan tak bernyawa setelah 5 hari pencarian
- Korban adalah Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Tampo Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raha, Muna
- Korban dikenal sebagai sosok yang baik
- Korban lainnya La Rone sudah terlebih dahulu ditemukan
TRIBUNNEWSNEWS.COM, KENDARI - La Onus (51) akhirnya ditemukan setelah 5 hari usai perahu (longboat) yang ditumpanginya ditabrak kapal tongkang pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 14.30 Wita lalu.
La Onus ditemukan dalam kondisi tak bernyawa Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 06.15 Wita.
Baca juga: Satu dari 2 Nelayan Hilang Usai Ditabrak Tongkang di Muna Sultra Ditemukan Tewas
La Onus adalah korban terakhir yang ditemukan.
Dia berasal dari Desa Laiworu, Kecamatan Batalaiworu, yang berjarak 28 kilometer (km) atau 39 menit berkendara dari Tampo.
Sebelumnya perahu nelayan yang ditumpangi La Onus bersama 2 korban lainnya, La Rone (63) dan Muhtari (48) ditabrak kapal tongkang atau barge (BG) Buana Jaya 3321 yang ditarik kapal tunda atau tugboat (TB) Buana Marine XXI.
Dalam kejadian itu Muhtari selamat. Namun La Onus dan La Rone hilang setelah terjatuh ke laut.
Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 08.15 Wita jasad La Rone ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.
Sosok La Onus
La Onus merupakan Kepala Wilayah Kerja (Ka Wilker) Pelabuhan Tampo Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raha, Muna.
Ka wilker adalah pimpinan kantor cabang atau unit kerja lingkup Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Baca juga: Tongkang Tabrak Kapal Nelayan di Perairan Muna Sultra, 2 Korban Terjatuh Belum Diketahui Nasibnya
Pelabuhan yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Tondasi, Kabupaten Muna ini menjadi akses penyeberangan kapal feri dari dan ke Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.
Melalui Pelabuhan Torobulu, Jalan Poros Kendari-Torobulu, Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Rute pelayaran Torobulu-Tampo begitupun sebaliknya dilayani kapal feri penumpang dan kendaraan dengan jarak tempuh sekitar 3 jam.
Sebelum menjabat Ka Wilker Tampo Kantor UPP Kelas II Raha, La Onus, diketahui pernah menempati berbagai posisi.
Kantor UPP Raha merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan atau UPT Ditjen Hubla Kemenhub.
Melansir laman resminya, wilayah kerja (Wilker) UPP ini meliputi 10 pelabuhan di 3 kabupaten kepulauan di Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Muna, Pelabuhan Tampo (Wilker Tampo), Pelabuhan Pure (Wilker Pure), dan Pelabuhan Maligano (Wilker Maligano).
Kabupaten Buton Utara (Butur), Pelabuhan Labuan (Wilker Labuan Belanda), Pelabuhan Buranga (Wilker Buranga), Wilker Lelamo, serta Pelabuhan Lakonea (Wilker Ereke).
Selain itu, Pelabuhan Ferry Tondasi (Wilker Tondasi) di Kabupaten Muna Barat.
Keluarga besar Kantor UPP Kelas II Raha menyampaikan ungkapan duka atas kepergian La Onus.
"Yang pastinya kita semua merasa kehilangan," kata Staf Kantor UPP Raha, La Ode Muh Damayil, kepada TribunnewsSultra.com.
Semasa hidupnya, kata Damayil, sosok La Onus juga dikenal baik oleh rekan-rekannya.
"Beliau orang baik di kantor," jelasnya.
Ungkapan duka juga disampaikan Kantor UPP Kelas II Raha melalui Instagram resminya di Insta Story terbaru akun IG @djpl_kuppraha.
Begitupun dengan sejumlah Kantor UPP lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Kronologis Kejadian
Kronologi kejadian berawal saat Kapal TB Buana Marine XXI dengan gandengan BG Buana Jaya 3321 (tongkang) melakukan pelayaran, Sabtu, 18 Oktober 2025 sekitar pukul 12.35 waktu setempat.
Kapal tongkang pemuat nikel tersebut berlayar dari Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), menuju Pelabuhan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra.
Saat melintas di Perairan Tampo, Kabupaten Muna, sekitar pukul 13.25 waktu setempat, perahu nelayan tiba-tiba memotong haluan tongkang.
"Crew jaga melihat perahu nelayan tersebut tersangkut di tali tongkang antara Kapal TB Buana Marine XXI dan BG Buana Jaya 3321," tulis laporan tersebut.
Kru jaga langsung menghentikan mesin kapal (stop main engine) dan melaporkan kejadian tersebut kepada nakhoda sekitar pukul 13.27.
Perahu nelayan tersebut terbalik di depan atau haluan tongkang sekitar pukul 13.40.
Nakhoda dan kru segera memanggil perahu yang ada di sekitar kejadian untuk melakukan pencarian terhadap nelayan yang mengalami insiden tersebut.
Dalam laporan tertulis tersebut, dugaan sementara penyebab kecelakaan laut masih dalam pemeriksaan.
Direktorat Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Ditpolair Polda Sultra) menyelidiki insiden ini.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sultra, AKBP Tendri Wardi, mengungkap hasil penyelidikan sementara.
"Dari keterangan saksi mata, mengatakan perahu memotong jalur lalu tersangkut pada tali towing kapal," kata AKBP Tendri yang dikonfimasi TribunnewsSultra.com, Sabtu (18/10/2025).
"Hingga membuat perahu tersebut tak dapat bergerak karena mengalami mati mesin, lalu akhirnya tertabrak," lanjutnya.
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid/Dewi Lestari)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Sosok Kepala Pelabuhan Tampo Korban Tragedi Kapal Tongkang Tabrak Perahu di Muna Sulawesi Tenggara
Sumber: Tribun Sultra
tongkang tabrak kapal nelayan
Tongkang
perairan Muna
Sulawesi Tenggara
kapal nelayan
Pelabuhan Tampo
| Prakiraan Cuaca Kota Kendari Jumat, 17 Oktober 2025: Cerah Seharian, Cocok untuk Aktivitas Outdoor |
|
|---|
| Letjen Richard Tampubolon Kawal Penegakan Hukum Pembalakan Ribuan Kubik Kayu Ilegal di Gresik |
|
|---|
| Wanita di Kendari Catut Kementerian Kehutanan untuk Lakukan Penipuan, Korban Rugi Puluhan Juta |
|
|---|
| Menolak Tinggal Bareng Mertua, Istri Dibuat Babak Belur oleh Suaminya |
|
|---|
| Dokter Polisi di Kendari Dilaporkan Mantan Pacar Terkait Dugaan Pemerkosaan dan Perampasan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.