Jumat, 31 Oktober 2025

Sopir Pikap Sempat Turun dari Mobil setelah Tabrak 4 Orang, Kabur dari Sragen ke Solo karena Panik

Risnaldi, sopir pikap tanpa SIM, ditangkap usai tabrak lari yang tewaskan satu keluarga di Sragen. Korban dimakamkan bersama pada Selasa siang.

Istimewa/TribunSolo.com
TABRAK LARI - Lokasi satu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak mengalami kecelakaan hingga menyebabkan meninggal dunia usai menjadi korban tabrak lari di Jalan Gedongan-Pungsari, di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Senin (27/10/2025) malam. Para korban tersebut diketahui menjadi korban tabrak lari, lantaran mobil pikap langsung meninggalkan lokasi kejadian. 
Ringkasan Berita:
  • Risnaldi, sopir mobil pikap tanpa SIM, menabrak satu keluarga yang tergelincir di jalan licin di Desa Gedongan, Sragen, lalu kabur tanpa menolong korban.
  • Keempat korban tewas di lokasi dan dimakamkan bersama pada Selasa (28/10/2025).
  • Pelaku ditangkap di Solo dan terancam pasal berlapis karena tidak melapor serta mengabaikan korban yang membutuhkan pertolongan.

TRIBUNNEWS.COM - Sopir mobil pikap pelaku tabrak lari di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ditangkap di Solo pada Selasa (28/10/2025).

Pelaku bernama Risnadi meninggalkan empat korban tergeletak di jalanan setelah menabraknya pada Senin (27/10/2025) malam.

Keempat korban yang masih satu keluarga tewas di lokasi kejadian dan dievakuasi warga ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Identitas korban yakni Saiful Anwar (32), istrinya, Unik Yuwanti (29); serta dua anak mereka, Alikha (7) dan Amira (5).

Kecelakaan terjadi saat para korban mengendarai sepeda motor melaju dari arah selatan ke utara.

Di tengah jalan, sepeda motor tergelincir karena jalanan licin dan korban terlempar.

Dari arah berlawanan muncul mobil pikap yang terus melaju meski korban terjatuh.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers, Risnadi mengaku sempat turun dari mobil setelah menabrak keempat korban.

"Iya sempat melihat (ada 4 orang tergeletak) sempat mau mendekat, tidak tahu, timbul rasa takut, habis itu saya naik mobil, langsung pergi," kata Risnadi, dikutip dari TribunSolo.com.

Ia mengaku sempat berhenti di SPBU Plupuh untuk isi solar dan melanjutkan perjalanan ke Solo tanpa melaporkan kecelakaan.

"Kalau saya pas itu kecepatan kurang lebih 30 km/jam, 40 km/jam," bebernya.

Baca juga: Risnadi, Sopir Pikap dalam Kecelakaan di Sragen yang Tewaskan Satu Keluarga Ditangkap di Solo

Pelaku langsung mematikan handphone agar tak dilacak keberadaannya.

"Alasan mematikan HP karena takut," jelasnya.

Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria Leksono, mengatakan Risnadi tak mengurangi kecepatan meski melihat korban tergeletak di jalanan.

"Pengemudi sudah menyadari bahwa terdapat kendaraan oleng pada saat jarak sekitar 10 meter, namun demikian, pengemudi tidak ada upaya untuk mengerem atau menghindar," katanya.

Setelah ditelusuri, pelaku tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan lampu jarak jauh mobil pikap mati.

"Artinya saudara R tidak mempersiapkan kendaraan dengan baik ketika akan mengemudikan kendaran," terangnya.

Menurutnya, Risnadi dapat dijerat pasal berlapis karena tak berupaya menolong korban serta tak melapor.

Baca juga: 3 Fakta Kecelakaan Bus PO Haryanto di Tol Batang: Diduga Ban Tak Layak, Kondisi Hujan Deras

"Sehingga memenuhi pasal 312 Undang-undang Lalu lintas Angkutan Jalan, meninggalkan orang yang membutuhkan pertolongan, kemudian sudah melewati 2 kantor polisi, yang seharusnya apabila merasa takut, bisa mengamankan ke kantor polisi, dan melaporkan peristiwa namun hal itu dilakukan," tandasnya.

Lokasi kecelakaan berada di pedesaan dan jaraknya sekitar 20 kilometer dari pusat kota Sragen.

Mobil pikap Mitsubishi L300 bernopol AD 8205 DE turut diamankan sebagai barang bukti.

Keluarga korban, Harno, menerangkan pasangan suami istri itu memiliki usaha toko kelontong di rumah.

Mereka dikenal pekerja keras dan sering bersosialisasi dengan masyarakat.

"Tidak ada (firasat), tidak ada sama sekali. Baru mendapat informasi jika meninggal itu sebelum Isya," bebernya.

Ia tak mengetahui korban hendak kemana sebelum tewas ditabrak.

Jenazah satu keluarga dimakamkan di lokasi yang sama pada Selasa  (28/10/2025) siang.

Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terungkap, Sopir Tersangka Tabrak Lari Berujung Satu Keluarga Tewas di Sragen Tak Punya SIM

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Septiana)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved