Sabtu, 1 November 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kasus Temuan Ulat di Menu MBG di Bangkalan Madura, SPPG Sebut Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein

Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi mengakui adanya kelalaian dalam menyajikan makanan untuk para siswa. 

Penulis: Erik S
KOMPAS.com / Repro (Luhur
PENEMUAN ULAT- Dua ekor ulat ditemukan dalam menu makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Kasus tersebut ditemukan di SMAN 1 Kamal pada Senin (27/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Dua ekor ulat ditemukan dalam menu MBG di SMAN 1 Kamal, Bangkalan, Madura
  • Kepala SMAN 1 Kamal mengatakan keberadaan ulat pada sayuran merupakan hal yang wajar
  • Kepala SPPG Gili Timur mengatakan ulat tersebut sebenarnya bisa dikonsumsi

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN –  Dua ekor ulat ditemukan dalam menu makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Kasus tersebut ditemukan di SMAN 1 Kamal pada Senin (27/10/2025).

Sebuah foto tentang keberadaan 2 ekor ulat pada menu MBG yang beredar di sejumlah grup WhatsApp dibenarkan Kepala SMAN 1 Kamal, Mohammad Sairi ketika dikonfirmasi Tribun Madura pada Selasa (28/10/2025).

“Betul, itu Senin kemarin, saya mendengar dari cabang dinas tentang ulat pada menu MBG di sekolah kami. Ada dua ulat yang sudah mati pada sayur singkong, hanya satu porsi MBG,” ungkap Sairi.

Baca juga: Cerita Siswi Korban Keracunan MBG di Bandung Barat, Sebut Makanan Tidak Bau

Ia menilai, keberadaan ulat pada sayuran merupakan hal yang wajar sekaligus sebagai pertanda bahwa sayuran itu kondisinya sehat.

Artinya, sayuran tersebut tidak terlalu banyak kandungan pestisida atau zat kimia untuk melindungi tanaman sayur dari hama.

“Wajar kalau di sayur ada ulat karena justru kondisi sayurnya itu sehat, mungkin yang membersihkan sayuran kurang teliti sehingga ulat masih lengket."

"Beda halnya dengan ulat apabila ditemukan pada menu olahan daging,” pungkas eks Kepala SMAN 3 Bangkalan itu.

Penjelasan SPPG

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menilai jenis ulat tersebut bisa dikonsumsi dan tinggi protein. Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi mengakui adanya kelalaian dalam menyajikan makanan untuk para siswa. 

Ia mengatakan, ulat tersebut hanya ditemukan di satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi.

"Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat di konsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru," kata Diandra, Rabu (29/10/2025).

Ia juga menjelaskan, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong di dalam ompreng itu merupakan ulat yang bisa dikonsumsi.

Baca juga: Sosok Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Janjikan Rp5 Juta untuk Konten Positif MBG, Disebut Candaan

Ulat tersebut merupakan jenis Samia Cynthia Ricini.

"Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi," jelasnya.

Selain itu, ia mengaku proses pengolahan daun singkong di menu tersebut telah sesuai prosedur. Yakni mulai dari pengecekan kualitas saat barang datang dan melakukan perendaman dengan air garam lalu dibilas dengan air mengalir. Proses perendaman itu dilakukan secara berulang dua kali.

"Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai. Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak 2 kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur," ungkapnya.

Agar kejadian tersebut tak terulang, pihaknya akan lebih berhati-hati dan akan menghindari penggunaan daun singkong dalam jangka waktu yang belum ditetapkan.

Pertengahan September 2025 lalu menjadi momen paling mengkhawatirkan berkaitan kualitas menu MBG di Kabupaten Bangkalan.

Rentetan permasalahan mulai dari MBG basi hingga temuan ulat dan belatung terus menggelinding hingga menjadi sorotan publik.

Diawali dengan penarikan ribuan porsi menu MBG di sejumlah titik distribusi karena berbau amis.

Seperti di SMAN 3, SMKN 1, SMKN 2, SDN Mlajah 1, dan SDN Mlajah 2 yang berlokasi di kawasan Kota Bangkalan pada 16 September 2025.

Disusul kemunculan belatung pada menu MBG distribusi SPPG JK Restu Bumi Anyar yang didistribusikan ke SDN Bumi Anyar 1 dan SD Paseseh 1, Kecamatan Tanjung Bumi pada 19 September 2025.

Bahkan hingga ditemukan ulat merayap pada dinding food tray yang direkam warga melalui kamera video ponsel dan disebarluaskan pada  23 September 2025.

Kondisi itu langsung direspon tegas oleh Satgas MGB Pemkab Bangkalan dengan memanggil barisan SPPG.

Baca juga: Cerita Pelajar Bandung Barat Keracunan Usai Santap MBG Lauk Rolade dan Tempe

Mulai dari SPPG JK Restu Bumi Anyar hingga Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten untuk dimintai keterangan dalam Rapat Klarifikasi yang digelar di kantor pemkab setempat pada 23 September 2025.

Hasil rapat menguak sejumlah fakta, keberadaan belatung pada menu MBG distribusi Jumat untuk SDN Bumi Anyar dan SDN Paseseh 1 berasal dari lalat yang hinggap dan bertelur.

Sementara ulat yang muncul pada menu MBG diduga karena proses pencucian sayur yang kurang bersih.

“Setelah rentetan peristiwa beberapa waktu lalu, kami secara inten berkomunikasi melalui grup WhatsApp."

"Insya Allah di Bangkalan semakin membaik penyajian MBG terhadap penerima manfaat, hanya kemarin itu ada dua ulat yang sudah mati,” tegas Bambang.

Berdasarkan proyeksi Badan Gizi Nasional (BGN), total kebutuhan dapur SPPG di Kabupaten Bangkalan mencapai 93 unit.

Dari target tersebut, 24 dapur SPPG telah beroperasi dan sekitar 14 unit lainnya masih berstatus running.

“SPPG yang berstatus running itu sudah ada kepala SPPG nya namun belum beroperasi."

"Semoga ke depan pelayana SPPG di Kabupaten Bangkalan tidak ada kendala lagi,” pungkas Bambang. (Tribun Madura/Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul 2 Ulat Kembali Ditemukan di Menu MBG SMAN 1 Kamal Bangkalan, Kepsek dan Satgas Angkat Bicara

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved