Kamis, 6 November 2025

Bripda Oschar Hajar Penyandang Disabilitas di Ende hingga Tewas Gegara Teriakan 'Ambil Parang'

Bripda Oschar Poldemus Aintiran, oknum polisi di Kabupaten Ende, NTT, ditangkap atas kasus dugaan penganiayaan terhadap warga hingga tewas.

TribunFlores.com/Albert Aquinaldo
POLISI ANIAYA WARGA - Suasana di rumah duka korban meninggal dunia di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Jumat (31/10/2025). Korban yang merupakan penyandang disabilitas dianiaya oknum Polisi bernama Bripda Oschar. 

Kasus ini telah resmi dilaporkan ke Polres Ende dengan nomor LP/B/205/X/SPKT/Polres Ende/Polda NTT, tertanggal 29 Oktober 2025.

Paman korban, Antonius Kapo berharap agar proses hukum dapat berjalan transparan dan adil.

"Harapan dari keluarga supaya kasus ini diusut tuntas, pelaku diproses seadil-adilnya, kalau bisa dipecat, pelaku-pelaku yang lain juga diseret semua," harap Antonius saat ditemui di rumah duka, Kamis (30/10/2025) malam. 

Sosok Korban

Korban Adi merupakan warga Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.

Adi diketahui merupakan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara.

Ia bekerja sebagai tukang ojek di Kota Ende.

Meski penyandang disabilitas, korban dikenal humoris dan mudah bergaul dengan siapa pun.

"Korban ini telinga pekak (tuna rungu), tidak bisa bicara, tuna wicara, tapi selama almarhum masih hidup, komunikasi dengan kami baik, akrab sekali dengan keluarga maupun teman-temannya," ungkap Antonius kepada TribunFlores.com, Jumat (31/10/2025) pagi.

Semasa hidup, Adi dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak pernah berbuat onar.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Tewas Dianiaya Oknum Polres Ende, Saling Kenal dan Sempat Minum Miras

Korban juga aktif dalam kegiatan atau acara di lingkungan tempat tinggalnya.

"Dia ini orangnya baik sekali, suka bercanda dengan anak kecil, korban dan pelaku ini juga teman," terangnya.

Adi diketahui telah menikah dan memiliki tiga orang anak.

Sebelum tewas, Adi hendak kembali ke Kalimantan untuk menemui istri dan dua buah hatinya.

Adi bahkan sudah membeli tiket kapal laut untuk kembali ke Kalimantan dalam waktu dekat.

Namun, belum sempat melepas rindu dengan istri dan dua buah hatinya, Adi lebih dulu menemui ajal.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved