Senin, 10 November 2025

5 Populer Regional: Sosok Provokator Penganiayaan di Masjid Sibolga - Pemakaman Raja Solo

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com

Kolase: Dok.Polres Sibolga, Tribunnews.com/Istimewa, TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah, Tribun Jateng/Puskesmas Singorojo, dan TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai dari sosok provokator dalam kasus penganiayaan musafir di Masjid Agung Sibolga hingga pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwana XIII. 

Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM) Agung Sibolga, Ibnu Tasnim Tampubolon, menegaskan kelima tersangka bukan pengurus masjid dan hanya warga sekitar.

Ia bahkan tak pernah melihat para tersangka beribadah di dalam Masjid Agung Sibolga.

Awalnya, penjual sate berinisial ZPA melihat korban tidur di masjid dan menegurnya.

ZPA juga memfitnah korban mencuri kotak infak, lalu mengajak warga lain melakukan penganiayaan.

Baca selengkapnya.

2. Klarifikasi Kades Bebengan Kendal, Bantah Tak Peduli Warga Meninggal Ditunggui 2 Anaknya 28 Hari

MENINGGAL 28 HARI - Kepala Desa Bebengan, Wastoni membantah kabar ketidakpedulian terhadap peristiwa meninggalnya Setianingsih yang ditemukan dalam kondisi membusuk di rumahnya di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jasad Setianingsih ditunggui dua anaknya tanpa makan 28 hari.
MENINGGAL 28 HARI - Kepala Desa Bebengan, Wastoni membantah kabar ketidakpedulian terhadap peristiwa meninggalnya Setianingsih yang ditemukan dalam kondisi membusuk di rumahnya di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jasad Setianingsih ditunggui dua anaknya tanpa makan 28 hari. (TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah)

Kepala Desa (Kades) Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Wastoni memberikan klarifikasi terkait warganya yang ditemukan meninggal membusuk di rumah.

Setianingsih (51) ditemukan meninggal dunia, Sabtu (1/11/2025) di rumahnya yang berada di Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Ia ditemukan bersama kedua anaknya, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17).

Saat ditemukan, kakak beradik itu dalam kondisi lemas karena tak makan selama 28 hari menunggui jasad ibunya.

Selama itu, keduanya hanya minum air rebusan dari sumur.

Kasus ini lantas viral di media sosial dan menimbulkan pertanyaan, ke mana tetangga dan perangkat desa setempat hingga tak mengetahui kematian warganya selama 28 hari.

"Di medsos itu sempat ramai katanya tetangga tidak peduli dan sebagainya," kata Wastoni saat ditemui TribunJateng.com, Senin (3/11/2025).

Namun, Wastoni membantah tetangga dan perangkat desa tak peduli dengan kondisi keluarga Setianingsih.

Menurutnya, keluarga Setianingsih dipandang sebagai kalangan mampu di desanya.

Setiap satu bulan sekali, selalu ada becak yang membawa barang belanja ke rumah Setianingsih.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved