Jumat, 7 November 2025

Berita Viral

Sosok Deni Rukmana, Kreator Konten yang Labrak Guru di Subang karena Anaknya Ditampar

Seorang kreator konten bernama Deni Rukmana melabrak guru di SMPN 2 Jalancagak setelah anaknya ditampar guru.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Endra Kurniawan
Kolase YouTube Deni Rukmana dan Tribun Jabar
PENAMPARAN - Deni Rukmana (38), ayah murid berinisial ZR (16) yang ditampar oleh guru SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 
Ringkasan Berita:
  • Guru IPS SMP Negeri 2 Jalancagak, Rana Saputra, menampar ZR (16) dan tujuh siswa lain karena melompati pagar sekolah untuk bolos setelah upacara bendera pada Senin (3/11/2025).
  • Ayah ZR, Deni Rukmana (kreator konten terkenal), mendatangi sekolah, beradu mulut dengan Rana, dan meminta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan.
  • Pihak sekolah telah memediasi pada Selasa (4/11/2025), kedua belah pihak saling memaafkan, namun Deni tetap memviralkan kasus tersebut di media sosial.

 

TRIBUNNEWS.COM - Deni Rukmana (38), ayah murid berinisial ZR (16) yang ditampar oleh guru SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengeluhkan tindakan kekerasan oleh guru.

Peristiwa penamparan itu terjadi di lingkungan sekolah sesudah upacara bendera hari Senin, (3/11/2025).

Penampar adalah Rana Saputra, seorang guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kesal kepada ZR karena meloncati pagar sekolah untuk membolos.

Sementara itu, Deni sebagai orang tua tidak terima dengan tindakan Rana terhadap anaknya. Dia memutuskan mendatangi sekolah dan menemui Rana.

Dalam video yang beredar di media sosial, keduanya tampak beradu mulut.

Deni meminta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk turun tangan menangani kasus tersebut.

"Lah, ini Anda main gampar-gampar aja. Pak Dedi tolonglah," kata Deni.

Di sisi lain, Rana tidak gentar dengan ucapan Deni. Dia bahkan menantang balik Deni

"Laporin saja ke Pak Dedi Mulyadi, saya tunggu," jawab Rana.

Ketika ditemui di rumahnya, Deni mengungkapkan alasannya melabrak guru yang menampar anaknya.

‎“Awalnya saya datang karena dapat laporan anak saya ditampar beberapa kali. Saya hanya mau menanyakan secara baik-baik saja," kata Deni, Rabu, dikutip dari Tribun Jabar.

"Tapi salah seorang guru malah menanggapi dengan nada tinggi, seolah merasa tindakannya itu benar."

Baca juga: Pengakuan Guru di Subang setelah Tampar Siswa SMP, Dedi Mulyadi Pertemukan Wali Murid dengan Guru

Sosok Deni Rukmana

Deni Rukmana atau Mang Dani dikenal sebagai kreator konten yang aktif di berbagai media sosial, seperti TikTok, Facebook, dan Instagram.

Dia berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan kini menetap di Subang

Di Facebook, Deni memiliki 150 ribu pengikut. Dia juga menerima konten endorsement atau dukungan.

Akun TikToknya adalah @misterdans3 dan diikuti oleh 116 ribu pengikut. Adapun akun Instagramnya adalah @mangdans_ dengan 14 ribu pengikut, sedangkan YouTubenya @Mang Dani007.

Di akun media sosialnya, pria dengan rambut bercat pirang itu kerap mengunggah video tentang kehidupan sehari-hari keluarganya dan konten yang bersifat komedi.

Dalam sebuah video di YouTube, Deni mengaku belum lama menjadi kreator konten.

Awalnya dia membuat konten sendirian. Namun, dia kemudian mengajak istrinya yang awalnya malu tampil di depan kamera.

Dia mengakui kontennya banyak yang nyeleneh dan terkadang berbau kontroversi.

GURU TAMPAR SISWA - Orang tua siswa berinisial ZR (16), Deni Rukmana (kiri).  Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi gerak cepat respons kasus penamparan siswa oleh guru (kanan). Berikut kronologi lengkap kasus guru tampar siswa di Subang.
GURU TAMPAR SISWA - Orang tua siswa berinisial ZR (16), Deni Rukmana (kiri). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi gerak cepat respons kasus penamparan siswa oleh guru (kanan). Berikut kronologi lengkap kasus guru tampar siswa di Subang. (TribunJabar.id/Deanza Falevi, Instagram @mangdans_/@dedimulyadi71)

Penghasilan pertama dia sebagai kreator konten mencapai Rp800.000. Penghasilan keduanya naik berkat istrinya yang ikut menjadi lawan main dalam konten.

“Gajian kedua itu Rp1.800.000. Gajian ketiga naik jadi Rp4.800.000, dan gaji yang kemarin naik juga, jadi Rp16.000.000,” kata dia.

Baca juga: Diamuk Orangtua Karena Tampar Siswa, Guru SMP di Subang Beberkan Fakta Ini

Dia juga mengungkapkan tantangan yang dihadapinya selama menjadi kreator, salah satunya penangguhan akun.

“Akun saya kena pelanggaran. Video saya dihapus otomatis sama sistem,” katanya.

Pihak sekolah memediasi

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Jalancagak Yaumi Basuki penamparan terjadi saat Rana berupaya menegakkan kedisiplinan.

Saat itu ZR dan tujuh siswa lainnya kedapatan meloncat pagar sekolah untuk bolos. Pagar itu baru selesai dibangun dan pihak sekolah telah mewanti-wanti agar fasilitas itu dijaga.

Namun, dalam kasus ini pihak sekolah tidak membenarkan adanya kekerasan fisik yang dilakukan Rana terhadap para siswa tersebut.

 ‎"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orang tua siswa dan pihak sekolah."

"Kami ingin menegakkan kedisiplinan, namun kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi di sekolah.

Menurut dia, ada delapan siswa yang saat itu mendapat tindakan disiplin berupa tamparan ringan.

‎"Iya, delapan orang. Guru hanya menampar pelan. Itu dilakukan setelah upacara dan anak-anak belum bubar," katanya

Meski menyebut tindakan itu sebagai bentuk penegakan disiplin, pihak sekolah mengakui cara tersebut keliru.

‎"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," ujar Yaumi.

Dia mengatakan pihak sekolah telah melakukan mediasi antara Deni dan Rana pada hari Selasa, (4/11/2025).

‎"Kemarin sudah ada pertemuan, sudah saling memaafkan. Guru yang bersangkutan dan orang tua sudah saling menerima," katanya.

Akan tetapi, setelah mediasi dan dianggap selesai, pihak orang tua tetap memutuskan untuk mempublikasikan kejadian tersebut ke media  sosial.

‎"Kami tidak bisa melarang, itu hak beliau. Tapi pada hari Selasa masalah sebenarnya sudah selesai dan sudah ada kata maaf," Yaumi.

Sementara itu, Rana sempat ditemui Dedi Mulyadi setelah video dia beradu mulut dengan Deni viral di media sosial.

Kepada Dedi, Rana menerangkan alasannya menampar ZR. Dia menyebut sederet pelanggaran yang telah dilakukan siswanya itu.

“Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, mengganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar,” ujar Rana.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Duduk Perkara Guru Tampar Siswa di Subang: Berawal dari Upaya Disiplin Siswa Bolos

(Tribunnews.com/Febri/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Deanza Falevi/Hilda Rubiah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved